Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tokoh Wayang Kulit Lengkap dengan Sifat dan Asal-Usulnya

Ada banyak sekali tokoh-tokoh wayang kulit yang ada, mulai dari cerita Ramayana, Lokapala hingga Mahabharata. Beberapa tokoh yang sering kita temui seperti Gatotkaca [ satriya ing Pringgodani ] ataupun Werkudara [ Satriya ing Jodhipati ] adalah tokoh-tokoh yang cukup familiar di telinga kita. Disisi lain, masih ada banyak tokoh wayang dengan sifat, keunikan dan karakteristiknya yang berbeda dan perlu kita kenali. Setidaknya kita ketahui siapa mereka, darimana mereka berasal serta apa saja sifat-sifat mereka.


Penggolongan tokoh wayang kulit memang perlu dilakukan agar kita lebih mudah mengerti dan memahami perannya masing-masing. Berikut ini kami telah merangkum nama-nama wayang kulit sesuai dengan golongannya. Ada yang berasal dari dewa / dewi, tokoh wayang kulit yang termasuk dalam ksatriya, raja atau ratu, golongan abdi atau kita menyebut sebagai punakawan serta tokoh wayang perempuan lengkap dengan kekerabatannya. Berikut ulasannya :


A. Tokoh-Tokoh Dewa Dalam Wayang

  1. Sanghyang Wenang: Tokoh tertua dalam pewayangan, dianggap sebagai perwujudan dari sifat Tuhan. menciptakan surga bagi tempat bersemayam. Jarang dimunculkan oleh dalang karena sifatnya yang suci dan untuk memainkan perannya tidak boleh sembarangan. 
  2. Sanghyang Tunggal. Putra dari Saghnyang Wenang mendapatkan amanat untuk menurunkan dewa-dewa bagi manusia di bumi. Menciptakan 3 dewa yakni : Batara Ismaya ( semar ), Batara Manikmaya, dan Batara Antaga. 
  3. Batara Antaga : Menjelma menjadi tokoh wayang yang bernama Togok dan bertugas membimbing dari golongan raksasa jahat untuk kembali ke sifat yang baik.
  4. Batara Ismaya : Merupakan adik dari Batara Antaga, karena suatu perselisihan dengan kakak-kakanya maka berubah menjadi semar. Lebih jelasnya anda bisa membaca : Wayang Semar, Sifat dan Karakteristiknya.
  5. Batara Manikmaya atau Batara Guru : Adik dari Semar, Merupakan raja dari para dewa di Kahyangan. Memiliki istri bernama Batari Uma. Memiliki beberapa anak salah satunya berwujud kera bernama Anoman. Memiliki sifat yang tenang, namun juga mudah tergoda oleh nafsu.
  6. Batara Narada : Merupakan penasihat agung para dewa, menjadi pendamping Batara Guru untuk menjalankan tugas kedewaannya.
  7. Batari Uma atau Batari Durga : Istri Batara Guru. Karena memiliki kesalahan maka dia dikutuk menjadi berwajah raksasa.
  8. Batara Sambu / Sambo : Putra dari Batara Guru dan Dewi Uma yang paling tua. Merupakan dewa yang menguasai awan-awan di langit. Batara sambu juga merupakan nenek moyang penguasa negara Alengka.
  9. Batara Brama : Putra kedua Batara Guru dan Dewi Uma. Memiliki sifat pemberani, pandai dan bergelar dewa pengetahuan dan kebijaksanaan, menguasai dan mengendalikan api. 
  10. Batara Indra. Putra ketiga Batara Guru. Memiliki arti keindahan seni dan budaya. Merupakan penguasa petir dan guntur. Senopati para dewa, panglima perang dan dewanya para satria.
  11. Batara Bayu : Berkuasa atas angin. Berwatak jujur, berani karena dasar kebenaran disebut juga Barata Anila atau Maruta.
  12. Batara Wisnu : Merupakan dewa yang bergelar sebagai sanghyang satiti yang berarti pemelihara dan bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan. Memiliki arti cerdas, cermat dan tangkas.'
  13. Batara Kala : Anak Batara Guru yang terjadi karena kesalahan. Berasal dari air kehidupan Batara Guru muncul dan berkembang dari dasar laut. Memiliki wujud raksasa dan berdifat rakus. 
  14. Batara Antaboga : Dewa penguasa dasar bumi atau lapisan ketujuh dasar bumi,
  15. Batara Yamadipati : Anak dari Batara Ismaya. Dia adalah dewa yang bertugas mencabut nyawa dan menjaga neraka. Dalam kitab agama Hindu, merupakan manifestasi dari Brahman yang bergelar sebagai dewa akhirat.
  16. Batara Surya : Putra dari Batara Ismaya dan Dewi Senggani. Merupakan dewa yang menjadi tumpuan makluk hidup di alam dunia, terutama tumbuhan dan hewan. Merupakan dewa yang menguasai dan mengatur gerak matahari.
  17. Batara Darma : Dewa yang bertugas menjaga tegaknya keadilan. Merupakan ayah kandung dari Puntadewa, salah satu tokoh pandawa.  
  18. Batara Gana / Ganesha. Merupakan tokoh berkepala gajah, anak dari Batara Guru. Bertugas menjaga pustaka kahyangan karena kecerdasannya. Dijuluki sebagai dewa ilmu pengetahuan.
  19. Batara Kamajaya : Merupakan lambang kerukunan dan cinta kasih suami istri
  20. Batara Candra : Dewa yang mengatur dan memelihara rembulan. Termasuk dalam hastabrata sebagai dewa yang harus diteladani sifat-sifatnya oleh raja yang bijaksana dan selalu bersikap menyenangkan orang lain.
  21. Batara Cakra :  Merupakan anak dari Sanghyang Manikmana dengan Batari Parwati. Bertugas sebagai pujangga kahyangan.
  22. Batari Pertiwi : Bertugas menguasai bumi di lapisan pertama atau eka pretela.
  23. Batara Baruna : Disebut juga Sang Hyang Waruna. Bertugas memelihara segala kehidupan di dalam laut
  24. Hanoman : Merupakan tokoh antar jaman dan salah satu tokoh yang paling sakti serta bisa dijumpai di cerita Ramayana maupun Mahabharata. Anoman adalah putra dari Batara Guru dan Anjani. Berwujud kera putih dan memiliki kesaktian yang hebat. Kebal terhadap segala senjata dan hanya akan bisa mati karena kemauannya sendiri. Dalam cerita Ramayana dia berjasa menemukan dewi Shinta yang diculik Rawana. Dengan kesaktiannya dia bisa membakar kota Alengka dan lolos dari  senjayta pamungkas patih indrajid. 

B. Tokoh-Tokoh Wayang Golongan Ksatriya

Tokoh Wayang Kulit
  1. Raden Werkudara : Memiliki nama lain yakni Bima, Bratasena dan Balawan. Merupakan putra Prabu Pandu dan Dewi Kunti, tokoh pandawa nomor dua. Dikenal sebagai satria yang bijaksana, satriya di Jodhipati.
  2. Raden Janaka : Reden Janakan merupakan satriya di Madukara. Memiliki wajah yang rupawan, ahli dalam menggunakan senjata panah dan dikenal sebagai tokoh wayang yang memiliki banyak istri.
  3. Raden Nakula, satria di bumi Retawu / Gumbiratalun.  Saat perang Bharatayuda selesai, Nakula diangkat sebagai raja Mandrapati menggantikan Prabu Salya.
  4. Raden Sadewa. Merupakan kembaran dari Nakula, satriya ing Sawojajar.
  5. Raden Gathotkaca, satriya ing Pringgodani. Disebut juga sebagai benteng pertahanan Pandawa dalam perang Bharatayuda babak keempat. Memiliki pusaka berupa panah Kunta Wijayandanu yang sarungnya berada dalam perutnya
  6. Raden Antareja satriya ing Jangkar bumi. Putra Raden Werkudara dan Nagagini. Memiliki kesaktian racun atau bisa pada air liurnya yang dapat membinasakan lawan dalam waktu sekejab. Kulitnya yang bersisik mampu menahan serangan lawan.
  7. Raden Antasena, satriya ing Sapta Pertala. Dewa ikan yang berkedudukan di negara Kasiknarmada yang konon merupakan muara pertemuan antara sungai Yamuna dan sungai Gangga. Memiliki sifat lugu, jujur dan apa adanya. Memiliki kesaktian yang tidak mempan oleh senjata jika badannya masih menyinggung tanah dan air.
  8. Raden Abimanyu satriya ing Plangkawati : Merupakan putra dari Arjuna dengan Dewi Sembadra. Mendapatkan wahyu cangkraningrat yang diturunkan Dewata sebagai tanda bahwa keturunan darinya akan menjadi raja terbesar.
  9. Raden Irawan satriya ing Yasarata.
  10. Raden Setyaki satriya ing Lesanputra : Putra Prabu Kresna. Tewas akibat pusaka neggala saat menghalangi pamannya Baladewa untuk pergi ke kuruserta karena ingin membela Pandawa   
  11. Raden Sombo satriya ing Parang Garudha
  12. Raden Udawa satriya ing Widarakandang
  13. Raden Kumbakarna satriya ing Panglebur Gangsa, berwujud raksasa bule namun memiliki hati yang lembut dan berperangai seperti seorang satriya yang suka akan kebenaran, kebaikan dan kejujuran. 
  14. Raden Anoman satriya ing Kendhali Sada
  15. Raden Sengkuni satriya ing Bajar Jumput
  16. Lesmana Mandra Kumara satriya ing Saroja Binangun
  17. Raden Dursasana satriya ing Banjar Jumput
  18. Raden Aswatama satriya ing Sokalima
  19. Raden  Kartamarwa satriya ing Ngadilangu
  20. Raden Jayajatra satriya ing Bwana Keling
  21. Raden Thistajumpena satriya ing Cempalareja.

C. Tokoh Wayang Golongan Raja
  1. Arjuna Sasrabahu : Titisan Batara Wisnu sebagai penjaga kebaikan dan keadilan dunia. Raja Maespati dengan gelar Prabu Sri Harjuna Sasrabahu.
  2. Banaputra : Prabu Banaputra menjadi raja Ayodya menggantikan Prabu Banawati, putri kerajaan Mantili. 
  3. Banjaranjali : Adalah raja pertama kerajaan Alengka. Anak dari Hiranyakasipu dengan Dewi Nariti. 
  4. Citrarata : Merupakan Batarayang turun ke dunia sebagai manusia dan menjadi raja di Martikawata.
  5. Prabu Danaraja : Raja dari kerajaan Lokapala. Memiliki ajian rawa rontek serta pusaka gandik kencana.
  6. Jamadagni : Putra dari Resi Ricika dan dengan Dewi Setiawati. Jamadagni dewasa menjadi raja di Negara Kanyakawaya. Pada akhirnya dia memilih menjadi seorang brahmana.
  7. Sumali : Putra Prabu Suksara, raja raksasa di negara Alengka menggantikan kedudukan ayahnya Prabu Suksara. Memiliki watak brahmana, memerintah dengan arif dan bijaksana, adil serja jujur.
  8. Wisrawa : Raja dari kerajaan Lokapala putra dari Resi Supadma dari pertapaan Giri Jambangan. 
  9. Abiyasa : Putra dari Resi Palasara serta memiliki nama lain Dewayana. Merupakan raja Astina sebelum pemerintahan Prabu pandu Dewanata dan Duryudana. Terkenal sebagai raja masyhur, arif, bijaksana, cerdas dan pandai dalam mengelola ilmu kebatinan. Memiliki ilmu yang tinggi, bahkan bisa mengetahui sebelum hal itu terjadi.
  10. Prabu Basudewa : Raja Mandura yang sebelumnya bernama kerajaan Boja
  11. Basukunti : Raja Mandura penerus Prabu Basudewa
  12. Basupati : Memiliki nama lain yakni Basuparicara, seorang raja Cediwiyasa. Memiliki dua orang anak yang secara tidak disengaja yang bernama Durgandana dan Durgandini.
  13. Bismaka : Bernama lain Raden Rukma, pendiri negara di hutan Jatogora yang dinamakan Negara Kumbina memiliki gelar Prabu Bismaka / Hirayana.
  14. Bremana : Putra Batara Brahma dan Sarasati, raja negara Gilingwesi
  15. Citragada : Raja Magada atau Giribraja
  16. Citranggada : Bernama lain Citrasoma adalah raja Astina. putra Prabu Sentanu dan Dewi Durgandini
  17. Drupada : Raja di Cempalaradya atau Pancala
  18. Durgundana : Putra Prabu Basuricara alias basupati, raja Wirata dengan gelar Prabu Matswapati.
  19. Durna : Raja dari Negara Atasangin. Kepiawaiannya adalah mahir dalam strategi perang dan lihai menggunakan senjata panah. Kematiannya di tangan Ekalaya yang sakit hati karena pernah ditolak menjadi muridnya dan memilih Arjuna sebagai murid kesayangannya.     
  20. Gandabayu : Raja Cempalaradya dan memiliki nama lain Prabu Dupara. 
  21. Gandamana : Raja Negara Pancala, memiliki ajian Bandungbandawasa.
  22. Pandu Dewanata : Penguasa Astina, putra Begawan Abiyasa dengan Ibu bernama Dewi Ambalika. Meninggal di usia muda akibat kutukan dari Resi Kimindana.  
  23. Prabu Salya : Raja negara mandaraka. Seorang durhaka dan tidak mau diuntung karena malu memiliki mertua berwujud raksasa. 
  24. Prabu Jungkung Mardeya : Ratu ing Paranggubarja
  25. Prabu Dewa Srani : Ratu ing Rancang Kencana
  26. Prabu Parikesit : Ratu ing Ngastina
  27. Prabu Kresna : Ratu ing Dwarawati
  28. Prabu Dasarata : Ratu ing Ngayodya
  29. Prabu Dasamuka : Ratu ing Ngalengka
  30. Prabu Somali : Ratu ing Palebur Gangsa
  31. Prabu Suteja : Ratu ing Trajutrisna
  32. Prabu Palgunadi : Ratu ing Paranggelung
  33. Prabu Bomanarakasura : Ratu ing Trajutrisna


D. Tokoh-Tokoh Wayang Perempuan :


Tokoh Wayang Kulit, Nama, Sifat dan Asal-Usulnya


  1. Surtikanti : Putri kedua Prabu Salya, adik perempuan dewi Erawati\
  2. Srikandi : Tokoh wayang yang suka akan keprajuritan dan menjadi prajurit wanita yang handal dalam ilmu memanah. Berguru kepada Arjuna dan menjadi istrinya. Dalam cerita wayang, tokoh ini berhasil dikalahkan oleh larasati.
  3. Siti Sendari [ Sundari ]. Anak Batara Wisnu dengan Batari Pertiwi. Mengakiri hidupnya dengan pati obong ketika suaminya Raden Abimanyu gugur dalam perang bharatayuda yakni dengan cara menceburkan diri dari atas panggung pancaka ke kobaran api pembakaran jenasah suaminya.
  4. Sembadra : Seorang kepala dapur istana Mandura yang cantik jelita dan pandai dalam memasak sehingga dicintai raja dan akhirnya dijadikan istrinya. Merupakan istri pertama Arjuna dan digambarkan sebagai perempuan yang utama karena menerima Srikandi dan Larasati.
  5. Pergiwa dan Pergiwati : Putri kembar Raden Arjuna dengan Endang Manuhara. Versi lain menyebutkan Dewi Pergiwati merupakan anak Arjuna dengan Dewi Bonowati yang mempunyai hubungan gelap dan dibesarkan oleh Endang Manuhara dan diaukui sebagai saudara kembar Dewi pergiwati.
  6. Erawati : Satu-satunya istri Prabu Baladewa, raja negeri Mandura. 
  7. Dursilawati : Satu-satunya anak perempuan Prabu Destarasta dan Dewi Gendari
  8. Arimbi : Putri dari raksasa Prabu Trembuku
  9. Utari : Tokoh wayang yang dianugerahi paras cantik dan awet muda. Menolak dinikahi oleh raden Arjuna namun akhirnya menikah dengan anak Aank Arjuna yakni Abimanyu  meskipun usianya terpaut jauh.
  10. Setyawati / Pujawati : Putri seorang Brahmana raksasa dari pertapaan Argabelah.
  11. Dewi Sakuntala : Nama permaisuri Raja Duswanta leluhur Pandawa dan Kurawa
  12. Dewi Madrim : Istri kedua Pandu Dewanata, raja negara Astina. Memiliki keinginan untuk berpesiar menggunakan lembu andini tunggangan keramat milik Batara Guru dan disanggupi oleh suaminya.
  13. Dewi Kunti atau Dewi Prita. Memiliki putra dengan Batara Surya yang bernama Basukarna yang kemudian dihanyutkan ke sungai yang bernama yamuna. Memiliki tiga anak, anak pertama dengan Dewa Darama  yang bernama Yudhistira. Anak kedua bernama Bima hasil hubungannya dengan Dewa Bayu dan terakhir Arjuna hasil hubungannya dengan Dewa Indra.
  14. Dewi Gangga : Merupakan putri dewa Himawan penguasa gunung-gunung.
  15. Dewayani
  16. Dewi Amba 
  17. Dewi Sinta : Putri Prabu janaka diyakini sebagai titisan Batari Sri Widowati
  18. Dewi Citrawati 
  19. Dewi Darini 
  20. Sukesi : Putri sulung Prabu Sumali, raja Alengka
  21. Dewi Anjani 
  22. Dewi Jembawati
  23. Kekayi  

D. Tokoh Wayang Golongan Punakawan & Abdi

Keluarga Punakawan atau Panakawan yang artinya abdi setia, merupakan tokoh tambahan yang disesuaikan dengan kebudayaan lokal. Tokoh wayang ini tidak akan bisa kita jumpai dalam pewayangan versi India. Keluarga Semar dan keluarga Togog Wijamantri, adik kandung Semar, adalah benar-benar tokoh artifisial atau rekayasa kreatif pujangga kita yang diletakkan dalam pewayangan, sehingga mereka bisa masuk dalam semua cerita wayang, baik itu kisah Lokapala, Ramayana, Mahabarata, Bharatayuda maupun cerita sempalan lainnya.

Dalam kisah pewayangan Mahabharata Jawa, oleh sang pencipta lakon, Semar sebagai tokoh yang multidimensi, antara lain : pembawa misi kerakyatan, penumpas kejahatan, punakawan sekaligus guru, penghibur dan pelipur lara. Disamping itu ia juga ternyata secara spiritual punya kedudukan tertinggi diantara tokoh wayang. Lantas siapa saja anggota tokoh wayang yang masuk sebagai punakawan dan abdi para ksatria ? Berikut penjelasannya :    

  1. Semar : Merupakan ayah angkat dari anggota punakawan yang lainnya. Memimiliki nama lain yakni Batara  Ismaya. Berasal dari sebutir telur yang kemudian menjadi tiga tokoh / dewa yang berbeda. Batara Ismaya [ semar ] berasak dari kuning telur, Manikmaya dari putih telur serta Tejamantri yang berasal dari kulit telur. Untuk lebih mengenal tokoh Semar anda bisa membaca : wayang semar, sifat, karakterisiktik, filosofi dan kesaktiannya 
  2. Gareng : Merupakan anak Semar yang berasal dari ciptaan dan dianggap sebagai anak pertamanya. Memiliki wujud asli raksasa dan bernama Mercu Sukati dari kerajaan Bluluktiba. Saat bertemu pertama kali dengan Semar masih dalam wujud raksasa dan sedang berbuat onar dengan saudaranya yakni Mercu Panyukilan atau kita mengenalnya dengan sebutan Petruk. Setelah dikalahkan oleh Semar, kini Gareng dengan setia mengikuti Semar. Untuk lebih mengenal Gareng anda bisa membaca : Gareng, ciri-ciri, watak, filosofi dan ceritanya
  3. Petruk : Petruk atau Mercu Panyukilan diceritakan sebagai titisan Batara Wisnu. Karena keinginannya hendak menguasai kahyangan akhirnya dikalahkan dan disadarkan oleh Semar. Tubuhnya yang bengkok dan hidungnya yang panjang disebabkan oleh pukulan dan ulah Semar. Dia pernah menjadi raja oleh karena menyalahgunakan Jamus Kalimasada yang secara tidak sengaja dia temukan.
  4. Bagong : Bagong tercipta dari bayangan Semar. Diciptakan untuk menjadi penengah saudara-saudara punakawan lainnya [ Petruk dan Gareng ] yang kala itu berselisih mengenai siapa yang berhak menjadi anak sulung Semar. Memiliki tingkah yang lucu dan kadang bersifat kekanak-kanakan serta menjengkelkan.
  5. Togog : Titisan Batara Antaga, saudara kandung dari Semar yang ditugaskan mengabdikan diri kepada yang jahat supaya mengingatkaan mereka untuk kembali ke jalan yang benar
  6. Bilung : Bernama Asli Bambang Sarawita. Seringkali diceritakan sebagai tokoh Punakawan dari negeri seberang [ Melayu ] atau negeri para Assura [ orang jahat ]. Memiliki bentuk fisik raksasa namun kerdil dan mengabdikan diri untuk mengikuti Togog kakak dari Semar.
E. Tokoh Wayang Golongan Raksasa
  1. Brajamusti : Paman dari Gatotkaca. Diceritakan terlibat peperangan dengan Brajadenta dan mati sampyuh. Arwah Brajamusti dan Brajadenta kemudian masuk ke tubuh Gatotkaca sehingga membuatnya menjadi semakin kuat.
  2. Brajalamatan : Adik dari Brajamusti dan berwujud raksasa. Memiliki umur panjang dan hidup sampai Bharatayuda selesai. Pengasuh anak-anak Gatotkaca dan mengajari mereka dengan ilmu keprajuritan.
  3. Brajadenta  : Adik dewi Arimbi, memberontak kepada Gatotkaca dan mendapat dukungan dari Batari Durga dan Kurawa. Mendapat perlawanan dari saudaranya sendiri yakni Brajamusti dan akhirnya sama-sama tewas. Di akhir hidupnya dirinya insyaf dan arwah keduanya masuk ke dalam tubuh Gatotkaca.
  4. Balaupata & Cingkrabala : Saudara kembar, meskipun berwujud raksasa namun bertabiat jujur dabn baik hati. Apabila di pagelaran wayang seringkali dijumpai dengan ciri khas memanggul pedang dan perisai di sisi kanan kiri bagian bawah dan sedang menjaga sebuah pintu gerbang Kahyangan.
  5. Lembusura : Wayang berwujud raksasa berkepala sapi. Karena kesaktiannya dia diangkat sebagai patih negara Gowa Kiskenda dibawah pemerintahan Prabu Maesasura, raksasa berkepala kerbau.
  6. Mahesasura : Raja negara Gowa Kiskenda. Sebuah negara di dalam goa yang dalam dan lebar sekali. Berbentuk raksasa dengan kepala kerbau bertanduk panjang. Memiliki watak angkaramurka.
  7. Prahasta : Berasal dari pertapaan Girijembatan, wilayah negara Lokapala. Berwatak jujur, setia dan penuh dengan pengabdian.
  8. Kangsadewa : Raksasa negara Gowabarong yang beralih rupa menjadi Prabu Basudewa dan berhasil bermain asmara dengan Dewi Mahira


F. Tokoh Wayang Golongan Patih :
  1. Banendra : Adalah patih kerajaan Lokapala yang berwujud raksasa. Menjadi patuh di dua pemerintahan yakni saat Prabu Lokawarna dan Prabu Danawati atay Danaraja.
  2. Jakapuring : Patih kebanggaan Prabu Sri Mahapunggung, raja negara Medangkamulan sebagai titisan Batara Wisnu yang pertama kali turun ke dunia dalam cerita wayang Purwacarita
  3. Sengkuni : Patih kerajaan Astina dari pemerintahan raja Destarastra dan Duryudana. Dia adalah paman Suyudana dan juga saudara ipar Drestarata. Dikenal dengan tipu dayanya yang licik hingga mengakibatkan Pandawa banyak mengalami penderitaan. Dalam perang Baratayuda dia tewas ditangan Werkudara, rahangnya disobek dengan kuku Pancanaka.


G. Tokoh-Tokoh Wayang Golongan Pertapa dan Pendeta
  1. Gotama : Seorang brahman dipertapaan Grestina. Memiliki istri bernama Dewi Windradi dan mempunyai tiga anak yang bernama Raden Guwarsa, Guwarsi dan Anjani.
  2. Resi Palsatra : Putra Resi Wasista. Memiliki sifat dan perwatakan yang jujur, arif dan bijaksana. pada akhirnya karena usianya yang lanjut maka dia diangkat menjadi dewa bergelar Batara Pulasta.
  3. Rama Parasu : Putra bungsu dari Prabu Jamadagni kerajaan Kanyakawaya. Memiliki kesktian yang luar biasa. Meniadakan setiap ksatria yang ditemuinya karena ingin balas dendam atas ayahnya. Tokoh yang menghabisi Prabu Arjuna Sasrabahu dan hidup sebagai brahmana.
  4. Baratwaja: Adalah pertapa dari negeri Atasangin
  5. Bremani : Putra Batara Brahma dengan Batari Sarasati. Membangun pertapaan Sapta Arga di Gunung Rahtawu. Pada akhir hidupnya menjalani pertapaan di saptarengga sebagai cikal bakal nenek moyang para Pandawa dan Kurawa.
  6. Druwasa : Guru Dewi Kunthi yang mengajarkan ajian Adityarhedaya.  
  7. Resi Seta : Bertapa di Sela Prawata
  8. Begawan padmanaba : Bertapa di Argosonya
  9. Begawan Mintaraga : Bertapa di Indrakila
  10. Resi Kripa atau Krepa : Mendirikan padepokan sokalima untuk mengajarkan siswa-siswinya keprajuritan dan ilmu panah. Pengabdi Astina dari Prabu Pandu hingga Duryudana.
  11. Begawan Prasara : Berasal dari pertapaan Argacandi dan membangun pertapaan di wilayah bukit wukir retawu
  12. Resi Subali : Bertapa di Guakiskendho
  13. Begawan Parikenan : Merupakan nenek moyang dari para Pandawa dan Kurawa
  14. Resi Bisma : Bertapa di Talkandha
  15. Resi Jembawan : Bertapa di Gandamadana.

H. Tokoh-Tokoh Wayang Berbentuk Hewan
  1. Jatasura : makluk aneh berwujud raksasa namun tubuh berbentuk banteng dan bermulut harimau dan memiliki rambut di lehernya. Karena ketekunannya bertapa dia mendapatkan kemampuan mengerti bahasa manusia. Memili saudara yang bernama Maesura yang menjadi raja di negara Goa Kiskenda.
  2. Jatayu : Burung garuda yang dapat berbicara layaknya manusia. Merupakan ptra ketiga resi Briswawa. Bersahabat karib dengan Prabu Dasarata.
I . Urut-Urutan Crita Lakon Wayang 
  1. Jejer
  2. Kadhaton
  3. Pasebanjaban
  4. Bodholan
  5. Jejer Sabrangan
  6. Peranggagal
  7. Gara-Gara
  8. Perangkembang
  9. Perang Brubuh
  10. Tancep Kayon
J. Tembung-Tembung Ing Pewayangan 
  1. Ada-ada : Suluk dhalang arep nyritakakae wayang
  2. Antawacana : Mbedaake swara-swara siji-sijine wayang
  3. Bala tengen : Bangsa prajurit kang disandhing ing kelir sisih tengen
  4. Bala kiwa :  Bangsa prajurit kang disandhing ing kelir sisih kiwa
  5. Blencong : Diyan kanggo madangi wayang
  6. Bodholan : Pada mangkate wadyabala
  7. Cempala : Kayu penthol kanggo ndodhoh kotak wayang
  8. Gara-gara : Metune Punakawan 4 yaiku : Semar, Gareng, Petruk lan Bagong
  9. Jejer : lagi madhep padha rembugan
  10. Kecrek, Kepyak : Prabot [ wesi ] sing ngetokake swara crek-crek
  11. Kelir : Kain putih kanggo nggealr jejere wayang
  12. Perang brubuh : Perang amuk-amukan pepati
  13. Perang kembang : Perange buto karo satriya
  14. Talu : Uyon-uyon ngarepake wiwit jejer sepisan
Itulah sedikit penjelasan mengenai beberapa tokoh wayang kulit, asal, sifat yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber. Terimakasih sudah membaca artikel ini. Semoga bisa menambah wawasan kita.

Posting Komentar untuk "Tokoh Wayang Kulit Lengkap dengan Sifat dan Asal-Usulnya"