Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tokoh Pandawa Lima, Karakter dan Silsilahnya

Pernah mendengar tokoh pewayangan pandawa lima? Apakah kamu mengetahui kenapa disebut sebagai pandawa lima, lantas siapa saja pendowo limo itu?. Di artikel kali ini admin akan sedikit memberikan informasi terkait dengan tokoh pandawa, mulai dari silsilah, sifat atau karakter  masing-masing tokoh serta pusaka yang dimilikinya. Berikut pembahasannya :

Siapa saja nama Pandawa lima ? Pandawa lima terdiri dari 5 tokoh pewayangan diantaranya : Puntadewa, Werkudara atau Bima, Janaka / Arjuna, Nakula dan Sadewa. Lantas kenapa tokoh-tokoh wayang tersebut bisa disebut sebagai pandawa lima? Hal itu tidak lain karena mereka adalah anak-anak atau keturunan dari Pandu, seorang raja dari Hastinapura dalam cerita Mahabarata, sedangkan lima sendiri merupakan jumlah dari anggotanya.  

Tokoh Pandawa adalah tokoh sentral dalam bagian penting dari wiracarita yang berasal dari India yakni Mahabharata. Mahabharata sendiri merupakan pertempuran besar di daratan Kurukshetra. Pertempuran dari  Pandawa melawan para Kurawa beserta antek-antek mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Kurawa bermain dadu. Berikut ini merupakan nama tokoh dari pandawa lima beserta sifat dan karakternya :


1. Puntadewa ( Yudhistira )


Puntadewa ( Yudhistira )

Nama lain : Prb. Gunatalikrama, Prb.Yudhistira, Prb.Darmakusuma, Prb.Darmaka, Prb. Darmaputra, Sang Ajathasatru, Prb.Kunta Aji, Prb. Sri Dermawangsa, Prb.Sri Baratawangsa, Prb. Samiaji, Prb. Kalimataya, Tandha Wijakangka / Tandha Wijaya.

Prabu Puntadewa juga dijuluki kadang pambayun pandhawa yaitu anak pertama. Sejak kecil sampai besar selalu hidup sengsara karena dianiaya oleh kurawa akibat bujuk rayu patih sengkuni dan pendhita durna. Ketika menjadi raja di Negara Ngamarta, Prabu Puntadewa disegani oleh raja-raja mancanegara. Walaupun tidak mau berperang dan memiliki karakter yang sabar, Prabu Puntadewa pun bisa marah. Apabila marah, badannya bisa berubah menjadi raksasa ( brahala ) yang sangat besar dan mengerikan karena dia memiliki kesaktian Triwikrama.

Prabu Puntadewa pernah melakukan kekhilafan ketika terhasut untuk bermain dadu dengan para Kurawa sehingga tergoda nafsu, terlena atas kelicikan Patih Sengkuni yang sebenarnya sedang berencana menjebak para Pandawa, yang pada akhirnya seluruh kekayaan dan kehormatannya untuk dipertaruhkan hingga memperoleh kekalahan besar. Akibat dari kecerobohannya itulah ia, para saudara beserta ibu dan istrinya mengalami kesengsaraan hidup selama tiga belas tahun karena diusir oleh para Kurawa sebagai orang buangan. Prabu Puntadewa memiliki sifat / karakter yang halus, sangat sabar dan pantang untuk berbohong. Dia suka menolong siapapun tanpa memandang tinggi-rendah, derajat / pangkat. Pusaka dan ajian : Serat Jamus Kalimasada, Tumbak Karawelang, Songsong Tunggulnaga. Panah Kyai Marcugadhing, Sumping Prabangayun, Sangsangan ( Kalung ) Robyong, Keris Kyai Kopek.


2. Werkudara / Bima

Werkudara / Bima

Raden Werkudara juga disebut sebagai penenggak Pandawa atau anak yang kedua dari lima bersaudara. Pada waktu kecil dia bernama R. Wijasena. Sejak lahir, R. Wijasena berada di luar bungkusan sampai bertahun-tahun lamanya. Bungkus tersebut baru bisa dipecah oleh Gajah sena. Gading gajah tersebut kini menjadi pusaka pamungkasnya yang bernama kuku pancanaka.

Raden Werkudara memiliki ciri-ciri, sifat dan karakter : Berkepribadian kuat, jujur, bertekad besar, apa yang menjadi cita-citanya harus tercapai meski harus dengan usaha yang maksimal. Ia sangat menghormati gurunya meskipun harus melaksanakan dengan cara yang sungguh-sungguh. Ia juga sangat menghormati orang tua, saudara tua, dan siapa saja yang pantas untuk dihormati.

Semasa muda dia memakai nama Bratasena dengan rambut yang masih panjang dan belum diikat secara rapi. Ia bersama dengan saudara-saudaranya dengan gigih membangun negara baru dengan membabat hutan Wanamarta menjadi sebuah istana yang dinamakan Amarta. Dalam usaha membangun istana tersebut ia pernah bertempur dengan jin penunggu hutan yang bernama Dandon Wacana yang mirip dengan dirinya, sehingga para Jin takluk kepada Pandawa lima. Mereka meleburkan diri ke dalam tubuh masing-masing dan Jin Dandon Wacana masuk ke dalam tubuh Bratasena sehingga kekuatannya menjadi bertambah hebat. Pusaka dan ajian : Aji Bandung Bandawasa, Aji Wungkal Bener, Aji Blabag Pengantol-antol, Aji Bayubraja, Aji Ketug Lindhu, Aji Bimakurda, Aji Jalasengara 



3. Janaka / Arjuna

Janaka / Arjuna

Raden Arjuna memiliki banyak nama, diantaranya : Permadi, Wibatsuh, Janaka, Parta, Dananjaya atau Palguna. Merupakan anak nomor tiga dalam keluarga Pandawa, Janaka memiliki paras yang rupawan dan badan yang ramping. Arjuna adalah salah satu bagian titisan dewa Wisnu di dunia yang konon pada jaman Mahabarata, menjelma di dunia dengan jalan membelah diri menjadi dua bagian yang kelak akan selalu bertautan dan seiring sejalan.

Arjuna adalah ksatria yang gemar menuntut ilmu. Dia merupakan pemanah yang lihai. Keterampilan memanahnya dia dapatkan dari seorang guru yang bernama Begawan Durna. Dirinya pernah diutus untuk bertapa di Gunung Indrakila agar memperoleh kekuatan tekad dan kesaktian bagi diri dan keluarganya. Tujuannya adalah untuk merebut kembali haknya atas negara Amarta dan Astina yang telah dikuasai oleh Kurawa serta tujuan mulia untuk membasmi keangkaramurkaan dan menjaga dan melindungi tata hidup yang berkeadilan di muka bumi. Selanjutnya, untuk lebih bisa mengerti tokoh ini anda bisa membaca : 10 Fakta wayang Arjuna, tokoh sakti dengan banyak pusaka


4. Nakula

Nakula

Nakula juga disebut sebagai kadang sumendhe pandhawa, yang memiliki arti, anak nomor dua dari bawah. Ia lahir kembar bersama dengan saudaranya yakni Sadewa. Keduanya memiliki kesamaan fisik, suara dan pakaian. Sejak lahir Nakula tidak mengenal ayah dan ibunya. Ayahnya meninggal ketika Nakula masih dalam kandungan. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Ibu tirinya yang bernama Dewi Kunthitalibrata mengasuhnya sejak dia masih bayi sampai dewasa. Sejak kecil Nakula sudah terbiasa hidup sengsara, tidak lain karena dianiaya oleh kurawa.

Walaupun belum cukup umur, Nakula membantu saudara-saudaranya membuka ketika membuka hutan Mrentani, sehingga Pandawa merasa mendapat anugerah berupa negara yang disebut Nagar Ngamarta dari raja jin yang bermana Prb.Jin Yudhistira. Nakula memiliki watak dan karakter jujur, setia, hormat dan berbakti pada orang tua dan saudara. Ia memiliki watak cinta kasih pada sesama, bisa menyimpan rahasia dan berhati-hati ketika bertindak. Nakula pandai dalam mengunakan senjata pedang dan memiliki kesaktian berupa aji Pranawajati yang membuatnya tidak akan bisa melupakan kejadian yang telah terjadi. Nakula meninggal dengan cara moksa, yakni mati bersamaan dengan hilangnya raga.


5. Sadewa

Sadewa

Sadewa juga dijuluki sebagai kadang pamungkas Pandawa, yang berarti anak terakhir. R. Sadewa dilahirkan kembar dengan saudara tuanya yang bernama R. Nakula. Keduanya memiliki kesamaan fisik, suara dan pakaian. Raden Sadewa memiliki perwatakan dan karakter yang jujur, setia, taat kepada orang tua, cinta kasih dan bisa menyimpan rahasia. Sadewa memiliki nama kecil bernama Tangsen. Dalam kisah babat alas Wanamarta, ia memperoleh kesaktian dari Ditya Sapulebu yang berhasil dikalahkannya dan menyatu ke dalam dirinya. Kesaktiannya tersebut bernama aji purnamajati yang berkhasiat dapat mengetahui sebelum peristiwa-peristiwa penting yang bakal terjadi. Namun pengetahuan tersebut hanya bisa digunakan untuk dirinya sendiri, karena apabila dia membeberkannya kepada orang lain dan bisa merubah takdir, maka kepala akan pecah terbelah dua.

Dalam pecah perang Bharatayuda, petih Sadewa bertempur bersama dengan Sengkuni yang pada akhirnya bisa dikalahkan dengan pedangnya lalu diringkus untuk diserahkan kepada Bima. Akhir hidup Sadewa adalah bersamaan turut serta bersama dengan saudara-saudaranya Pandawa dan Drupadi dalam mendaki jalan spiritual menuju puncak Mahameru setelah Parikesit, cucu Arjuna dinobatkan menjadi raja Astina. Dalam perjalanan tersebut ia terkulai jatuh dan meninggal dunia setelah sebelumnya Dewi Drupadi yang mati pertama kali sebelum mencapai puncak yang dituju. 

Baca juga : 

Itulah kelima nama dari tokoh pandawa lima beserta sifat atau karakternya. Semoga informasi ini bermaanfaat.

Posting Komentar untuk "Mengenal Tokoh Pandawa Lima, Karakter dan Silsilahnya"