Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Arti Memayu Hayuning Bawana dalam Falsafah Hidup Orang Jawa ??

Orang Jawa dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi falsafah hidupnya. Dalam kehidupan masyarakat Jawa kita memang akan menemukan banyak sekali falsafah hidup yang diwariskan turun temurun sampai dengan saat ini. Beberapa falsafah hidup yang cukup terkenal diantaranya :  Memayu hayuning bawana, memayu hayuning bebrayan dan memayu hayuning pribadi

Apa Arti Memayu Hayuning Bawana


Apakah anda pernah mendengarkan istilah yang telah admin sebutkan diatas? Minimal salah satu dari ketiga istilah tersebut?. Apakah anda mengetahui arti dari memayu hayuning bawana, memayu hayuning bebrayan dan memayu hayuning pribadi?. 


Di artikel kali ini, admin akan sedikit menjelaskan arti dari masing-masing falsafah hidup orang Jawa yang telah disebutkan diatas. Berikut penjelasannya : 

Arti Memayu Hayuning Bawana 
Memayu hayuning bawana sering diartikan secara bebas dengan menghiasi alam semesta. Memayu berasal dari kata hamemayu yang memiliki arti membuat ayu atau membuat cantik serta memperindah. Bawana mempunyai arti alam semesta atau bumi yang kita pijak. Jadi apabila digabungkan kata-kata tersebut mempunyai arti membuat semesta menjadi lebih indah atau membuatnya lebih cantik. Kata bumi sendiri memiliki makna ganda, yakni bumi dan isinya secara fisik ataupun ekosistem serta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya.

Siapa saja yang memiliki kewajiban dalam memayu hayuning bawana? Dalam hal ini manusialah yang memiliki kewajiban dalam merawat bumi ini dan menjadikannya lebih baik lagi. Selain itu manusia ditafsirkan sebagai penerima wahyu atau kekuasaan atau diibaratkan sebagai raja yang memerintah rakyatnya.        

Secara utuh memayu hayuning bawana merupakan falsafah, tujuan, dan landasan hidup orang Jawa. Manusia diwajibkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta ekosistem alam semesta ini.

Arti Memayu Hayuning Bebrayan

Memayu hayuning bebrayan mempunyai arti pergaulan antar manusia. Konsep ini mengajarkan mengenai bagaimana hubungan kita antar sesama harus mematuhi aturan-aturan, agar terbentuk hubungan yang harmonis dalam bebrayan. Ini ditandai dengan sikap eling dan waspada. 

Tujuan dalam konsep memayu hayuning bebrayan adalah menjaga keseimbangan dalam pergaulan sesama di tengah kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapai itu tentunya diperlukan kualitas manusia yang baik serta taat aturan. Tanpa kualitas manusia yang baik maka sinergi antara manusia tidak akan tercapai.   

Arti Memayu Hayuning Pribadi

Memayu hayuning pribadi adalah proses meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia. Peningkatan kualitas pribadi secara umum dapat dilakukan dengan pendidikan, baik formal maupun informal, baik lahir maupun batin. Dalam pikiran orang Jawa pendidikan untuk memperkuat dan memperbaiki kualitas pribadi itu dilakukan baik itu lahir maupun batin, formal maupun informal. 

Dalam kepribadian seseorang, kita tidak akan bisa melepaskan fisik seseorang dengan status mentalnya. Lahir dan batin adalah satu kesatuan yang utuh dan harus dididik agar menjadi pribadi yang berkualitas dan berbudi luhur. 

Pendidikan lahir seperti tata cara untuk survive dengan keahlian yang bisa kita lihat dengan kasat mata seperti halnya memasak, mendalang, dan mengajar. Pendidikan batin diperlukan untuk menguatkan kearifan dan kebijaksanaan batin seperti bertapa, tirakat, olah kanuragan dan berbagai upaya untuk bisa memperoleh kekuatan atau kesaktian. Pendidikan formal diperoleh melalui jalur sekolah. Sedangkan pendidikan informal diperoleh melalui jalur non sekolah formal. Semua itu dilakukan untuk bisa meningkatkan kualitas hidup manusia. Semakin baik, semakin tinggi kesadaran dan niat belajar seseorang akan meningkatkan kualitas hidupnya.


Itulah sedikit penjelasan mengenai arti dari memayu hayuning bawana, memayu hayuning bebrayan dan pribadi. Semoga bisa menambah pengetahuan anda. Terimakasih.    

Posting Komentar untuk "Apa Arti Memayu Hayuning Bawana dalam Falsafah Hidup Orang Jawa ?? "