Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kepemimpinan, Teori, Tujuan, Fungsi, dan Syaratnya

Dalam suatu organisasi dan satuan kehidupan sosial dibutuhkan sosok seorang pemimpin. Tanpa adanya kepemimpinan maka tugas dan peran sosial tidak akan bisa berjalan dengan baik. Lantas apa yang dimaksud sebagai kepemimpinan? Apa bedanya kepemimpinan dengan pemimpin?. Syarat seperti apakah yang harus dimiliki oleh pemimpin serta apa saja tugas dari pemimpin? Begitu banyaknya tugas dan tanggung jawab serta kewajiban seorang pemimpin membuat tidak semua orang bisa menjadi pemimpin. 

Pengertian Kepemimpinan

Oleh karena itu marilah kita menyimak berbagai hal tentang kepemimpinan mulai dari pengertian, teori, tujuan serta gaya kepemimpinan yang seringkali kita temui, supaya kita juga bisa memunculkan sifat-sifat kepemimpinan dari dalam diri kita. Berikut ulasannya :


Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis di antara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut bisa muncul atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi dan menggerakkan orang lain guna melakukan sesuatu, demi mencapai tujuan tertentu. 

Definisi Pemimpin
Henry Pratt Fairchild menyatakan pemimpin dalam pengertian luas yakni seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. 
Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas persuasifnya, dan akseptansi / penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.


Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
  1. Menurut Benis : Kepemimpinan adalah proses dengan mana seorang agen menyebabkan bawahannya bertingkah laku seperti cara tertentu.  " the process by which an agent induces a subordinte to have in desired manner "
  2. Menurut Ordway Tead : Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  3. Menurut George R.Terry : Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan kelompok.
  4. Menurut Howard H.Hyot : Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia serta kemampuan untuk membimbing orang lain. 

Dari berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan teradapat 3 unsur yakni :
  1. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, bawahan dan kelompok
  2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan dan orang lain
  3. Segala upaya digunakan untuk tujuan organisasi atau kelompok
Asas-Asas Kepemimpinan :
  • Kemanusiaan : Mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi tujuan-tujuan tertentu.
  • Efisiensi : Efiesiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber, materi, dan jumlah manusia, atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.
  • Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju taraf kehidupan yang lebih tinggi.


Teori Kepemimpinan

Sebelum mengenal jenis-jenis teori kepemimpinan, maka sebaiknya kita memahami dahulu pengertian teori kepemimpinan itu sendiri. Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin beserta konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menampilkan latar belakang historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan, sebab musabab penampilannya di tengah kalayak ramai, tipe dan gaya, persayaratan kepemimpinan dan untuk menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas-tugas pokok dan etika profesi kepemimpinan. Berikut ini contoh teori kepemimpinan yang ada :

1. Teori Otokratis. Didasarkan pada perintah-perintah, paksaan dan tindakan-tindakan yang arbitrer. Pemimpin dengan tipe ini melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan efisien. Kepemimpinan ini juga berorientasi pada struktur organisasi dan tugas-tugas. Memiliki ciri khas : 
  • Memberikan perintah berupa paksaan dan wajib untuk dipatuhi
  • Pemimpin biasa menentukan kebijakan untuk semua pihak tanpa ada musyawarah untuk mufakat
  • Tidak ada informasi yang mendetail untuk disampaikan kepada anggotanya melainkan hanya memberikan informasi kepada anggotanya berupa langkah-langkah yang harus mereka lakukan.
  • Kurang bisa menerima masukan dari anggotanya
Kepemimpinan otokratis sendiri dibagi menjadi tiga yakni otokrat keras, lembut atau baik serta otokrat inkompeten. 

  • Otokrat keras memiliki sifat yang tepat, seksama dan harus sesuai dengan prinsip yang ia anut. Dia tidak mau mendelegasikan otoritasnya kepada bawahannya. Sikap yang demikian sangatlah konservatif. Dia akan suka terhadap bawahan yang loyal dan patuh serta tidak segan bertindak kejam terhadap orang-orang yang seringkali tidak sejalan dan menentang kebijakannnya.
  • Otokrat lembut memiliki ciri khas bisa mentolerir kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan prinsip-prinsip yang dia ciptakan sendiri. Pemimpin model ini tidak segan untuk mengeluarkan materi yang dia miliki asal bawahan loyal terhadap dirinya dan mematuhi perintah dan kebijaksanaan yang dia buat [ meskipun kadang tidak bijaksana ] serta harus menyukai ketentuannya.  
  • Otokrat inkompeten memiliki ciri-ciri tidak memiliki prinsip. Tidak mau mengindahkan  moral. Memiliki sifat jahat, suka berbohong, suka menyogok, menyuap dan munafik. Tidak segan pemimpin tipe ini menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai apa yang dikehendakinya tanpa memandang kapasitas bawahan dan sarana prasarana penunjang yang tersedia.

2. Teori Psikologis
Menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik. Hal ini bertujuan untuk memunculkan dan merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut dan anak buahnya.

Pemimpin akan merangsang anak buah agar mereka mau untuk bekerja guna mencapai sasaran organisasi maupun untuk kepentingan pribadi. Kepemimpinan ini sangat mementingkan aspek-aspek manusia seperti halnya pengakuan, martabat, status sosial, kepastian emosional, memperhatikan kemampuan dan keinginan pegawai serta kebutuhan, minat kerja dan lain-lain.

3. Teori Sosiologis
Kepemimpinan ini dianggap sebagai usaha untuk melancarkan antar-relasi dalam suatu organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan suatu konflik organisasi antar pengikutnya. Pemimpin menetapkan tujuan dan melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pemimpin juga mengidentifikasikan tujuan, serta kerap kali memberikan petunjuk yang diperlukan anggota untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan dan kepentingan kelompok.

4. Teori Suportif / patisipatif / demokratis
Dalam teori ini, para pengikutnya diwajibkan untuk berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh semangat serta gairah sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu. 

Dalam teori suportif, pemimpin harus menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan bisa mempertebal keinginan para anggotanya untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, sanggup bekerjasama dengan pihak lain serta mampu mengembangkan bakat dan keterampilannya untuk maju.
  
5. Teori Kelakuan Pribadi
Teori kelakuan pribadi muncul berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau pola-pola kelakuan para pemimpinnya. Dalam teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu selalu berkelakuan lebih sama, yakni ia tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik sama dalam setiap situasi yang dihadapi. Pemimpin haruslah fleksibel, luwes serta bijaksana. Memiliki daya lenting yang tinggi untuk bisa mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

6. Teori Laissez Faire
Kepemimpinan ini dicirikan dimana pemimpin tidak mampu mengurus anak buah dan menyerahkan tanggung jawab pekerjaan kepada bawahannya. Ibarat hanya sebagai simbol saja, karena dia sebenarnya tidak memiliki kemampuan teknis yang cukup. Sedangkan jabatan yang dia raih saat ini biasanya merupakan hasil nepotisme atau melalui praktik penyuapan.

Selain itu seorang pemimpin Laissez Faire tidak memiliki prinsip, tidak berpendirian serta tidak memiliki wibawa. Akibatnya pemimpin model ini tidak bisa mengontrol semua jenis pekerjaan, tidak berdaya menciptakan suasana kerja yang kondusif, akibatnya lembaga, organisasi atau perusahaannya menjadi kacau balau.

7. Teori Sifat Orang-Orang Besar ( Traits of Great Men )
Sudah banyak usaha dilakukan orang untuk mengidentifikasikan sifat-sifat unggul dan kualitas seperior serta unik yang diharapkan ada pada seorang pemimpin, untuk meramalkan kesuksesan kepemimpinannya. Ada beberapa ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki oleh pemimpin, yakni memiliki inteligensi yang tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya persuasif dan keterampilan komunikatif.


8.Teori Situasi
Dalam teori ini daya lenting yang tinggi diperlukan oleh seorang pemimpin untuk bisa menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi, dan lingkungan di sekitar jamannya. Faktor lingkungan merupakan salah satu tantangan untuk bisa diatasi. 

Kepemimpinan juga harus bersifat multidimensional serba bisa dan serba terampil, agar dia mampu melibatkan diri dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat dan dunia bisnis yang mudah berubah. Dalam teori ini juga menyebutkan bahwa kepemimpinan terdiri dari 3 elemen dasar yakni : pemimpin-pengikut dan situasi. Situasi disebut sebagai elemen penting karena memiliki banyak kemungkinan dan variabel.

Dalam perkembangannya, teori ini juga disebut sebagai teori situasi personal yang menjelaskan bahwa pemimpin adalah produk dari suatu situasi atau keadaan. Kepemimpinan didominasi oleh kepribadian pemimpin, kelompok pengikut yang dipimpin, dan situasi saat itu dengan segenap peristiwanya. Titik berat dari teori situasi personal ini ada pada dinamik interaksi antara pemim dengan rakyat melalui interaksi, untuk menjaring dan memenuhi harapan dan keinginan rakyat secara mendasar. Sebab rakyat itu adalah subyek yang memiliki keinginan, perasaan, dan harapan yang harus diperhatikan oleh pemimpinnnya.

9. Teori Humanistik /Populastik
Fungsi kepemimpinan menurut teori ini ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat.
   

Sifat-Sifat Pemimpin

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk bisa menggerakkan orang lain, melakukan usaha bersama guna mencapai suatu sasaran tertentu.  

Dalam menentukan sukses tidaknya pemimpin dapat dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat sifat serta perilakunya. Ordway Tead dalam tulisannya menuliskan 10 sifat pemimpin sebagai berikut :

1. Energi jasmaniah dan mental ( physical and nervous energy ) Ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh setiap pribadi berupa daya tahan, keuletan, dan tenaga yang sepertinya tidak akan pernah habis. Hal ini ditambahkan dengan kekuatan mental seperti motivasi, disiplin, kesabaran, ketahanan batin serta kemauan yang luar biasa untuk mengatasi masalah yang muncul dan dihadapi saat itu. 

2. Kesadaran akan tujuan dan arah ( a sense of purpose and direction ) Pemimpin memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan. Pemimpin mengetahui secara persis kemana arah dan tujuannya. Tujuan tersebut harus didasari akan kebenaran dan akan bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan hidup untuk diri sendiri maupun untuk orang banyak.

3. Antusiasme Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu harus benar, memberi arti, ilmiah, bisa memberikan harapan yang menyenangkan serta menimbulkan semangat. Semua ini membangkitkan antusiasme, dan semangat besar pada pribadi pemimpin maupun anggota kelompok.

4. Keramahan dan kecintaan. Kecintaan itu memiliki arti kasih sayang, rasa cinta dan simpati yang tulus disertai dengan rasa rela berkorban bagi orang lain yang disayanginya. Jiwa pemimpin senantiasa ingin membuat mereka senang, bahagia dan sejahtera. Maka kerja keras dan pengabdian pemimpin bisa menjadi penggerak yang positif untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan bagi semua pihak. 

Ramah tamah memiliki sifat mempengaruhi orang lain juga membuka hati yang masih tertutup untuk menanggapi keramahan tersebut. Keramahan mengandung unsur untuk mengajak dan bersedia untuk menerima pengaruh pemimpin untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu.

5. Integritas ( keutuhan, kejujuran dan ketulusan hati ) Pemimpin diharuskan memiliki sifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib sepenanggungan dalam satu perjuangan yang sama. Karena bersedia merendahkan diri dan menganggap dirinya sama dengan anak buahnya, maka pemimpin akan mudah dicintai serta bawahan akan menaruh hormat kepada dirinya.

6. Penguasaan teknis. Setiap pemimpin harus memiliki suatu kemahiran yang tidak dimiliki oleh bawahannya. Dengan begitu dia akan memiliki wibawa dan kekuatan untuk memimpin kelompoknya. Dia memiliki keterampilan tertentu untuk bisa menuntun bawahannya untuk bisa melakukan hal yang tepat serta bijaksana.

7. Ketegasan dalam mengambil suatu keputusan. Seorang pemimpin bisa dikatakan berhasil apabila ia bisa secara cepat, tepat dan bijaksana dalam mengambil keputusan sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya. Selain itu, pemimpin juga harus bisa meyakinkan bawahannya atas keputusan yang dia ambil serta memotivasi bawahannya agar mau melakukan kebijakannya tersebut

8. Kecerdasan ( intelligence ) Kecerdasan yang dimaksud adalah kemampuan untuk melihat, memahami, mengerti sebab dan akibat, menentukan skala prioritas serta mampu menemukan cara untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya saat itu. Pemimpin yang cerdas senantiasa bisa menentukan cara yang cepat dan efisien untuk memecahkan suatu masalah  daripada orang yang kurang cerdas. 

9. Keterampilan mengajar. Pemimpin yang baik layaknya seorang guru yang mampu memotivasi, mengajari, mengarahkan dan menggerakkan anak buahnya untuk berbuat sesuatu. Dia memiliki kemampuan untuk mentransfer ilmunya dengan cara yang mudah dimengerti dan mampu menempatkan diri sebagai orang yang diajarnya. 

10. Kepercayaan. Berhasil tidaknya seorang pemimpin akan bisa dilihat dari kepercayaan anak buahnya. Yakni kepercayaan bahwa mereka telah dipimpin dengan baik, dipengaruhi secara positif dan diarahkan kepada tujuan-tujuan yang benar. Timbul kepercayaan bahwa pemimpin bersama-sama dengan anggota-anggotanya secara bersama-sama rela berjuang untuk mencapai tujuan yang bernilai.

Selain beberapa sifat pemimpin yang dijabarkan diatas, terdapat beberapa sifat pemimpin lainnya yang wajib anda ketahui. Dalam bukunya " prinsiples of management, 1964. George R. Terry menyebutkan setidaknya sepuluh sifat pemimpin yang unggul, diantaranya :

1. Kekuatan
Kekuatan yang dimaksud disini adalah kekuatan badaniah dan rohaniah yang merupakan syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja dalam waktu yang lama serta tidak teratur serta di tengah-tengah kondisi yang tidak bisa ditentukan. Daya juang untuk mengatasi rintangan yang ada adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. 

2. Kestabilan emosi
Tidak hanya kecerdasan secara intelektual saja yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Kestabilan emosi juga sangat diperlukan. Pemimpin sebaiknya tidak mudah marah, bisa meredam dan mendamaikan anak buah yang sedang emosi. Menghormati martabat orang lain serta bisa memaafkan dan meminta maaf terhadap kesalahan yang dibuat oleh anak buah atau kesalahan yang dia lakukan sendiri. Harapannya agar tercipta suasana kerja yang damai, rukun serta kondusif dan menyenangkan.

3. Pengetahuan tentang relasi insani
Salah satu tugas dari pemimpin adalah menggali, memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak buah, untuk bisa bersama-sama maju dan melakukan hal yang terbaik agar tercapai kesejahteraan bersama. Oleh karena itu pemimpin sebaiknya memiliki kemampuan untuk bisa mengerti sifat, watak dan perilaku anggota atau bawahannya agar ia bisa memahami kelemahan, kelebihan serta tugas yang akan diberikannya olehnya kepada anak buah, sesuai dengan kemampuan.

4. Kejujuran
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang jujur baik itu jujur terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Dia selalu menepati janji, dapat dipercaya serta tidak menyembunyikan sesuatu yang hal itu wajib diketahui oleh anak buah, anggota atau bawahannya.

5. Objektif
Penilaian dan pertimbangan pemimpin itu haruslah berdasarkan realita yang ada dan bukan dari prasangka pribadi. Dia lebih menggunakan hati nurani serta tidak segan mencari bukti-bukti yang ada serta sebab musabab suatu kejadian serta memberikan jawaban yang rasional / masuk akal terhadap keputusannya.

6. Dorongan pribadi
Keinginan menjadi pemimpin itu haruslah tulus dari diri sendiri dan bukan paksaan dari orang lain. Dukungan dari orang lain berfungsi untuk menguatkan hasrat yang dia miliki. 

7. Keterampilan berkomunikasi
Ada banyak permasalahan yang diakibatkan karena kesalahan atau komunikasi yang buruk. Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu menyampaikan infomasi secara tepat dan mudah dimengerti, begitupun dia juga harus cepat menangkap suatu informasi serta memahami maksud informasi yang diterimanya. Dia juga harus pandai mengkoordinasi macam-macam sumber tenaga manusia, serta mahir mengintegrasikan berbagai macam opini yang diterimanya.

8. Kemampuan mengajar
Orang pintar tidak selalu bisa mengajar. Karena mengajar adalah suatu seni dan keterampilan. Mengajar itu adalah membawa seseorang atau sekelompok orang secara sistematis dan intensional pada sasaran tertentu guna mengembangkan pengetahuan, menambahkan keterampilan serta pengalaman dari peserta didik.

9. Keterampilan sosial
Pemimpin juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mengelola manusia, agar mereka dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Pemimpin harus mampu mengenali kelemahan dan kelebihan bawahannya, serta bisa menempatkan anggota sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

10. Kecakapan teknis dan kecakapan manajerial
Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu. Juga memiliki kemampuan manajerial untuk membuat suatu rencana, mengelola, menganalisis, membuat keputusan dan mengarahkan situasi yang tidak mapan. Tujuan dari semuanya adalah efektifitas kerja, keuntungan maksimal dan kesejahteraan anggota serta pemimpinnya.      


Fungsi Kepemimpinan

1. Membuat disiplin kelompok
Fungsi kepemimpin adalah membuat kelompok dan anggotanya disiplin dan menghukum orang yang melanggar aturan yang telah ditetapkan. Selain itu, bagi orang yang disiplin harus diberikan suatu penghargaann dan semua personel harus diperlakukan sama.

2. Membangun semangat dan percaya diri anggotanya
Kepemimpinan yang efisien membangun moral dan menghasilkan kepercayaan diri pada anggotanya untuk melakukan pekerjaan yang baik. Kepemimpinan menanamkan motivasi baru dan harapan baru di anggota-anggotanya.

3. Memotivasi bawahannya / pengikutnya
Seorang pemimpin harus bisa memberikan inspirasi kepada bawahannya atau pengikutnya, sehingga mereka tidak hanya dapat melakukan tugas yang diinginkannya tetapi juga merasa terinspirasi dan dengan rela melakukan yang terbaik dalam tugas-tugasnya. 

4. Untuk memahami perasaan dan masalah bawahan
Fungsi kepemimpinan dalam manajemen juga untuk memahami perasaan dan masalah bawahan, sehingga akan tersedia informasi untuk dapat menentukan suatu keputusan yang baik dan memberikan dampak positif.

5. Meningkatkan dedikasi anggota
Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan dedikasi bawahan terhadap visi organisasi serta memberikan arahan kepada mereka untuk mencapai tujuan, dengan metode yang efektif dan efisien.


Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Menurut W.J Reddin dalam artikelnya What Kind of Manager, menentukan watak dan tipe pemimpin atas tiga pola dasar yakni : Berorientasi pada tugas, berorientasi pada hubungan kerja, serta berorientasi pada hasil yang efektif. Berdasarkan ketiga orientasi diatas, dapat ditentukan 8 tipe dan gaya kepemimpinan diantaranya :

  1. Tipe seserter [ pembelot ] : Sifatnya bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan ketaatan, sukar diramalkan
  2. Tipe birokrat : Sifatnya kaku, patuh pada peraturan dan norma yang berlaku. Merupakan orang organisasi yang tepat, tepat serta disiplin.
  3. Tipe misionaris : Sifatnya terbuka, penolong, lembut hati dan ramah tamah
  4. Tipe developer [ pembangun ] : Sifatnya kreatif, sinamis, inovatif, memberikan atau melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan,
  5. Tipe otokrat : Sifatnya keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong dan bandel
  6. Benevolent autocrat [ otokrat yang bijak ] : Sifatnya lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
  7. Tipe compromiser [ kompromis ] : Sifatnya plintat-plintut, selalu mengikuti angin tanpa pendirian yang jelas, tidak bisa memberikan keputusan, berpandangan pendek dan sempit
  8. Tipe eksekutif : Sifatnya bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan yang jauh serta tekun.  

Syarat yang Harus Dimiliki Pemimpin

Earl Nightingale dan Whitt  Schult dalam bukunya Creative Thingking - How to win Ideas, ( 1965 ) menuliskan kemampuan pemimpin dan syarat yang harus dimiliki pemimpin diantaranya : 
  1. Kemandirian, berhasrat memajukan diri sendiri
  2. Besar rasa ingin tahu dan cepat tertarik pada manusia dan benda-benda
  3. Mulititerampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam
  4. Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka berkawan
  5. Perfeksionis, selalu ingin mendapatkan yang sempurna
  6. Mudah menyesuaikan diri
  7. Sabar dan ulet
  8. Komunikatif, sarta pandai berbicara dan berpidato
  9. Berjiwa wiraswasta
  10. Waspada, peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet dan realistis
  11. Sehat jasmani, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat, serta berani dalam mengambil resiko
  12. Tajam firasatnya, adil dalam pertimbangan
  13. Berpengetahuan yang luas, dan haus akan ilmu pengetahuan
  14. Memiliki  motivasi yang tinggi, dan menyadari target serta tujuan hidupnya yang ingin dicapai serta dibimbing oleh idealisme yang tinggi
  15. Punya imajinasi tinggi, daya kombinasi dan daya inovasi
Itulah sedikit ulasan tentang kepemimpinan dan pemimpin itu sendiri. Pada intinya, untuk bisa menjadi pemimpin hebat memerlukan proses, kerja keras, mau belajar dan tidak kalah penting adalah pengalaman. Kepemimpinan tidak hanya bisa kita dapatkan dari bakat saja. Melalui pembentukan karakter dan usaha, maka niscaya kita juga bisa menjadi pemimpin yang hebat.

Posting Komentar untuk "Pengertian Kepemimpinan, Teori, Tujuan, Fungsi, dan Syaratnya"