Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelaskan Mengapa Alquran Menganjurkan Musyawarah Secara Kolektif ?!

Al-Quran adalah kitab suci dalam agama Islam, dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah (Tuhan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril (Gabriel). Al-Quran merupakan pedoman utama bagi umat Islam dalam hal ajaran agama, etika, moral, hukum, dan panduan hidup sehari-hari.

Jelaskan Mengapa Alquran Menganjurkan Musyawarah Secara Kolektif ?!

Di dalam Alquran terdapat anjuran bagi kita umat manusia untuk melakukan masyawarah sebagai sebuah solusi untuk pemecahan suatu masalah berlandaskan nilai demokrasi, partisipasif dan keadilan. Nah apa yang dimaksud dengan musyawarah secara kolektif ? Berikut penjelasannya :


Pengertian Musyawarah

Musyawarah adalah suatu proses atau kegiatan diskusi dan konsultasi antara dua atau lebih pihak dengan tujuan mencapai pemahaman bersama atau pengambilan keputusan. Dalam konteks Islam, musyawarah memiliki makna yang lebih mendalam sebagai salah satu prinsip tata kelola yang dianjurkan oleh Al-Quran dan tuntunan Rasulullah.

Pentingnya musyawarah dalam Islam mencerminkan nilai-nilai partisipatif, adil, dan demokratis. Beberapa karakteristik utama dari musyawarah dalam konteks Islam melibatkan:

Ayat dalam Alquran tentang Musyawarah

Al-Quran mengandung banyak petunjuk dan ajaran tentang cara hidup yang baik dan adil. Prinsip musyawarah, atau berkonsultasi secara kolektif, dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran sebagai suatu bentuk tata kelola dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam masyarakat. Beberapa ayat yang mengandung ajaran tentang musyawarah antara lain :

Surah Ali Imran (3:159) :

"Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal."

Ayat ini menekankan pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Meskipun pemimpin memiliki keputusan akhir, dia masih diharapkan untuk berkonsultasi dengan anggota masyarakatnya.


Surah Ash-Shura (42:38):
"Dan (juga) orang-orang yang memberi jawab kepada seruan Tuhan mereka dan melaksanakan shalat; dan urusan mereka (dalam mengurus rumah tangga dan masyarakat) adalah dengan musyawarah di antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka."

Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman diharapkan untuk menjalani kehidupan mereka dengan musyawarah dalam urusan rumah tangga dan masyarakat.


Surah An-Nisa (4:59) :

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Ayat ini menekankan bahwa ketika terjadi perbedaan pendapat, masalah tersebut harus dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya, yang dapat diartikan sebagai merujuk kepada Al-Quran dan sunnah Rasulullah, dan ini juga dapat melibatkan musyawarah di antara mereka.

Anjuran di Alquran untuk Melakukan Musyawarah

Secara keseluruhan, Al-Quran menganjurkan musyawarah sebagai suatu bentuk pembahasan dan diskusi kolektif dalam pengambilan keputusan untuk mencapai keadilan, kebijaksanaan, dan ketertiban dalam masyarakat. Musyawarah menciptakan ruang untuk mendengarkan berbagai pandangan dan pemikiran, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Pentingnya Musyawarah dalam Islam

Pentingnya musyawarah dalam Islam mencerminkan nilai-nilai partisipatif, adil, dan demokratis. Beberapa karakteristik utama dari musyawarah dalam konteks Islam melibatkan :
  1. Berkonsultasi untuk Pengambilan Keputusan: Musyawarah diutamakan dalam mengambil keputusan yang memengaruhi individu atau masyarakat. Ini memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk berkontribusi dengan ide, pandangan, dan saran mereka.
  2. Kepemimpinan Berbasis Konsensus : Idealnya, keputusan yang diambil melalui musyawarah mencapai konsensus di antara peserta. Ini berarti bahwa mayoritas atau semua pihak yang terlibat setuju dengan keputusan yang diambil.
  3. Keterlibatan Semua Pihak : Musyawarah melibatkan semua pihak yang terkait atau terpengaruh oleh keputusan yang akan diambil. Semua pihak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
  4. Penghargaan terhadap Pendapat dan Keahlian : Dalam musyawarah, setiap pendapat dihargai, dan keahlian atau pengetahuan seseorang dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Tidak ada diskriminasi terhadap pandangan atau kontribusi dari anggota kelompok.
  5. Spirit Kebersamaan dan Gotong Royong : Musyawarah menciptakan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam mencari solusi terbaik. Tujuannya adalah untuk mencapai keadilan, harmoni, dan kebaikan bersama.
Dengan prinsip-prinsip ini, musyawarah diharapkan dapat membantu menciptakan keputusan yang lebih bijaksana, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Rasulullah sendiri seringkali melibatkan para sahabatnya dalam proses musyawarah sebelum mengambil keputusan penting, menunjukkan pentingnya prinsip ini dalam tata kelola Islam.

Posting Komentar untuk "Jelaskan Mengapa Alquran Menganjurkan Musyawarah Secara Kolektif ?!"