Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

35 Puisi Tentang Pahlawan Singkat, Untuk Memperingati Hari Pahlawan

Ada banyak puisi singkat 4 bait untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November di setiap tahunnya, seperti puisi karya dari WS Rendra, Chairil Anwar ataupun puisi karya Taufik Ismail. Namun dikesempatan kali ini admin tidak akan membicarakan puisi-puisi tersebut melainkan puisi tentang pahlawan buatan sendiri yang menyentuh hati diantaranya ditulis oleh anak sekolah.

Puisi Tentang Pahlawan Singkat

Selain untuk memperingati hari pahlawan, puisi singkat tentang pahlawan juga sering dibacakan saat hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Berkat jasa-jasa pahlawan, kita dapat menikmati kemerdekaan sampai dengan detik ini. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif sesuai dengan kemampuan dan talenta yang kita miliki.

Baca juga : 32 Puisi Pendek Tentang Alam Pedesaan

Bagi kamu yang saat ini ingin membuat puisi sendiri tapi membutuhkan contoh sebagai referensi, admin akan memberikan beberapa contoh puisi tentang pahlawan singkat, puisi pahlawan 4 bait, puisi yang menyentuh, puisi tentang pahlawan kemerdekaan indonesia dan puisi pahlawan tak dikenal. Berikut contohnya : 

Puisi Tentang Pahlawan Singkat

 

Puisi Tentang Pahlawan 10 November

Terimakasih Tentaraku

Aku tak setegap tubuhmu yang kokoh sepertigunung,
Sehingga getirkan musuh menjadi bingung,
Aku tak sekuat dirimu yang gagah seperti karang,
Membuat lawan lari bukan kepalang

Aku hanyalah kaum Disabilitas
Yang terlintas oleh mobilitas
Yang terus perjuang keras
Untuk sebuah kualitas

Meskipun dunia ku dunia kegelapan
Yang tak mengerti gemilang indahnnya dunia
Yang hening bungkam,terdiam sepi ditengah
keramaian dunia

Yang lemah tak berdaya
Yang harus hidup dengan alat alat bantu
Tapi aku tak pernah merasa gentar,
Meski begitu banyak petir menggelegar,
Tak ada secuilpun rasa takut,
Meski terkadang lelah menyambut..

Terima kasih kepada Tentara ku
Dihadapanmu aku tundukkan kepala
Hati mu dan tugas mu sangat mulia
Kau angkat kepala dan senjata
Lindungi manusia dalam bangsa
Aku bangga kepada mu
Kamu sungguh berharga

 

Pahlawanku

[ Om gendoetz ]

Deru mesin 
Deru peluru
Rintihan haru 
Di hari yg kelabu
Bersenjata bambu
Memburu musuh
Tak bersandal 
Tak bersepatu


Darah menetes 
Membasahi kulit dan baju
nyawa bersatu dengan rasa
Rasa semangat berjuang tampa
Memandang suku dan agama,
BHINEKA TUNGGAL IKA . 
Menyatu bersama dalam perjuangan 
Kemerdekaan Indonesia. 

Untukmu Pahlawanku

[ Sarah.N]

Tanpa gentar kau melangkah 
Menghadang para penjajah 
Meskipun bercucuran darah 
Takkan membuatmu menyerah 
Harta dan nyawa kau korbankan

Demi merebut kemerdekaan 
Kau tetap berjuang
Meskipun nyawa kan melayang 

Berpuluh puluh tahun di jajah 
Beratus ratus tahun disiksa 
Tak membuatmu menyerah 
Untuk membuat negara merdeka 

Begitu besar jasamu pahlawan
Segalanya telah kau korbankan
Hingga tercipta negara aman
Terbebas dari penjajahan

Meskipun jasadmu telah tiada
Tapi jiwa mu akan tetap ada
Meskipun wujudmu telah hilang
Tapi namamu kan tetap terkenang


Selamat Hari Pahlawan

[ Ibnu M ]

Pahlawan...
Jasamu tak lekang waktu...
Pahlawan...
Perjuanganmu tak dapat terbalaskan...

Pahlawan...
Engkau yang berdarah untuk kami
Engkau korbankan raga dan nyawamu untuk kami
Pahlawan...
Engkau juga yang mati untuk bangsa ini

Pahlawanku...
Kami warisi apimu bukan abumu...
Pahlawanku...
Terima kasih t’lah usir penjajah dari tanah air tercinta

Pahalawanku...
Semoga kami bisa meneruskan perjuanganmu untuk menghadapi jajahan era globalisasi
Pahlawanku...
Beristirahatlah di keabadiaan dengan tenang, do'a kami selalu menyertai mu 
Pahlawanku…

Terimakasih Pahlawanku

Kupandang lngit mulai berwarna abu
Kuputar lagi semua memori ingatanku
Tentang bagaimana perjuangan pahlawanku
Memerdekakan tanah sang ibu


Pahlawan..
Pemuda pemudi penuh semangat berkorban
Berjuang hingga titik darah penghabisan
Bertaruh nyawa di medan penjajahan
Untuk negara kau rela berkorban

Oh pahlawan
Beribu usaha kau lakukan
Goresan dan luka tak luput di sekujur badan
Biar perih tak kau rasakan
Demi negara meraih puncak kejayaan


Dengarlah pahlwanku
Patriotisme menancap tajam dalam jiwaku
Semangat persatuan terus tumbuh di relung hatiku
Untuk segala usaha bagi negaramu
Kucurahkan terima hasih padamu .. Pahlawanku


Puisi Pahlawan Kemerdekaan

Merah Putih Telah Berkibar

[ Rosalina ]

Merdeka...
Apa ini yang namanya merdeka...
Saat sang saka merah putih berkibar 
Di atas kesunyian isak tangis rakyat...

Merdeka...
Apa ini yang namanya merdeka
Saat lagu Indonesia raya dinyanyikan
Dalam diam perut keroncong...

Merdeka merdeka merdeka
sang saka merah putih berkibar 
Dalam cerita sejarah yang mengharukan kini telah telah berubah menjadi cerita pilu 
Merdeka meski tidak merdeka
Semoga hari esok sang merah putih berkibar 
Dengan senyuman rakyat ...


Merdeka

[ Zack ] 

76 Tahun sudah
Indonesia mengikrarkan kemerdekaan
Terbebas dari belenggu penjajahan Jepang dan Belanda
Tak lepas dari pengorbanan dan perjuangan pahlawan
Yang mengangkat senjata demi kata merdeka
Menahan lapar dan dahaga demi anak cucu
Mereka bersimbah demi Indonesia merdeka
Dengan nilai kebhinekaan yang dijunjung tinggi
Semangat juang yang berkobar berapi-api
Serta untaian doa yang dipanjatkan tak henti-henti
Berakhir dangan kata merdeka yang bisa kita nikmati sampai dengan detik ini

Puji syukur kehadirat Tuhan
Dengan kuasanya, rahmat dan kelembutannya
Engkau berikan kepada kami nikmat yang agung
Yaitu nikmat kemerdekaan
Terimakasih kepada kalian wahai pahlawan
Tanpa tetes keringat dan darahmu, apa jadinya aku


Bukan Sekedar Merdeka

[ Fita ]

Bukan Sekedar Merdeka
Berkibarlah dengan gagah di bumi Nusantara
Sebab kata merdeka tidak lah mudah di dapat
Perjuangan demi perjuangan
Tak membuat luntur semangat anak-anak bangsa kala itu
Bukan main pengorbanan yang di berikan

Sebab nyawalah taruhan mereka
Jika sekarang kau tak bertaruh nyawa
Lalu mengapa kau menjadi pemecah belah?

Ingatlah akan para pejuangmu
Bahwa merebut dan mempertahankan itu  tidak semudah hari ini
Mencintai, menjaga, menghormati dan melestarikan 
Itulah yang perlu saya  kamu dan kita semua lakukan

Kemerdekaan kini dalam gengaman
Satukan hati agar terus maju
Jaga selalu kebinekaan kita
Sebab merdeka tak pandang bulu

Junjunglah nilai pancasila dalam segala aspek
Agar kelak jangan di kata kurang ajar
Jangan lupa dengan cita ibu pertiwi
Karna masa depan sedang menanti

Pahlawan Bangsa

[ Wildatul J ]

Derap langkah pahlawan bangsa 
Kini terdengar hanya cerita 
Merdeka!!! bukan sekedar retorika 
melainkan, harga diri putra putri Indonesia

77 tahun silam, bukan tanpa derita 
Berkorban, segenap jiwa dan raga
Di bumi Pertiwi, ku haturkan rasa cinta
Untuk mu wahai negeri Nusantara 

Lihatlah merah putihnya
Keringat masih mengalir di tubuhnya
Semangat berkobar dalam setiap kibar nya
Seakan, tlah menembus jauh ke Nabastala

Darah menetes di tubuh negeri
Yang kini di pijak oleh berjuta-juta kaki 
Inilah kami para pemuda pemudi 
Siap mengabdi slalu untuk negeri

Bukan lagi tentang gencatan senjata
Yang harus di luncur kan anak bangsa
Tapi rasa cinta dan setia untuk bangsa
Dengan semangat meraih cita-cita 


Merdeka Negeriku

[ Dwi Wea ]

77th Indonesia merdeka
Aku tak tahu 
Bagaimana Indonesia saat itu
Terjajah, tertindas bangsa lain
Hanya karena mu para Pahlawan
Negeriku kini terbebas dari penindasan
Ku hanya dengar cerita kakek

Dia bukan pahlawan Nasional
Dia hanyalah pejuang 
Yang tak rela anak cucunya
Terbelenggu dalam penindasan
Terpasung oleh penjajahan

Dia jarang pulang
Kata nenekku
Entah kemana dan dimana 
Tak pernah dia tahu kabarnya
Yang dia tahu, kakek sedang berjaga
Mengawal negeri ini
Dari antek-antek penjajah

Hanya doa panjang 
Siang dan malam dipanjatkan
Betapa tersiksanya rakyat miskin
Saat itu, tak pernah terbayangkan 
Olehku dan oleh kalian, anak-anakku
Dan itu nyata
Tertulis dalam sejarah

Namun kita seperti terlena
Negeri kita telah merdeka
Karena leluhur kita  
Berjuang demi negara
Tanpa keinginan tuk jadi 
Pahlawan

Kini
Kita hanya senang dan terlena
Tanpa harus berperang senjata
Beradu mesiu dengan penjajah
Haruskah kita berhura-hura
Tanpa berbuat apa-apa

Untuk negeri kita?
Merdeka negeriku dari 77th lalu
Generasi ku dan pemuda negeriku
Janganlah terlena
Ayo bersama berjuang
Jayakan negeri kita
Seperti harapan para pejuang
Yang tak pernah berharap
Disebut pahlawan

Puisi Pahlawan Singkat

Darah Untuk Tanah Air

[ Muhammad R ]

Pagi sendu dengan awan sedikit kelabu di ujung kota itu
Hening mengadu diri di batas asing
Adalah luka bagi mereka yang berteriak merdeka

Gegap raya gempita di tanah persada
Barisan besar berlalu lalang di setiap edarnya 
Begitupun barisan kecil tak kalah riuh dengan semangat juang di sisa jajahan
Bukan menang apa lagi kemenangan

Bukan kalah apalagi tentang penindasan
Kami darah muda juang untuk tanah air kami
Kami pejuang tua dengan letupan perang dan tindas di sekujur badan

Hingga resah desah tangis meringis acap di sekitar kami
Kuatlah Rayaku kuatlah Indonesia ku
Tanahmu basah oleh darah pejuangmu
Langitku cerah dengan lantang para pahlawanmu
MERDEKA !!

Mahardika

[ Tanti.S ]

Wahai pahlawanku
Bumi ini menangis haru
Ulurkan perpanjang tangan mu
Indonesia membutuhkan campur tangan mu

Sangketa terus berseteru
Seolah di ambang runtuh
Indonesia merdeka sejak dulu
Namun kehancuran kembali di depan ku

Sang pahlawan merah putih
Engkau rela gugur mati
Walau penuh dengan tertatih
Gugurmu kami hargai 

Berkat jasamu indonesia merdeka
Merdeka hingga saat ini
Hari jadi indonesia merdeka
Penuh hormat bahagia sentosa

Mentari Kejayaan

[ Siti Zainab ]

Dari catatan sejarah
Kutemukan banyak cerita
Penuh derita
demi merdeka
Bukan sekali,

la jatuh lalu bangkit kembali
Maju tanpa ketakutan
Menerjang penuh keberanian
Bak punya ratusan nyawa
Pantang mundur demi negara
melawan peluru penjajahan
Demi raih kemerdekaan

Nafasnya terengah engah
Tangannya berdarah darah
Namun semangat juangnya
tetap berkobar menolak menyerah
Kini, berkat kegigihan
Musnah sudah penjajahan
terbit sudah mentari kejayaan

Bunga telah mekar
Bendera gagah berkibar
Beribu kasih kupersembahkan
Pada pahlawan kemerdekaan

Bambu Runcing

[ Irma Affan ]

Mengapa engkau bawa padaku
Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit

Karena kau memaksaku
Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri

Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya yang panas
Pemuda Untuk perubahan

Indonesiaku menangis
Bahkan Tercabik-cabik
Dengan hebatnya pengusaanya
sang korupsi.
Tak peduli rakyat menangis

Kesejahteraan jadi Angan-angan
Keadilan hanyalah Khayalan
Kemerdekaan telah terjajah
Yang tinggal hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kita bersama
Jangan hanya tinggal diam kawan
Mari kita bersatu ambil peranan
Sebagai pemuda untuk perubahan

Sang Pejuang Kemerdekaan

Berdarah-darah mereka memperjuangkan bangsa
Mereka berjalan terpincang-pincang harya untuk menggapai
kemenangan
Ketahuilah bahwa cinta pada negeri, tidak pernah membuat mereka takut akan kata kematian.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Pekikan pahlawan menggema dimana-mana
Menggetarkan jiwa yang haus akan kemenangan
Sesak pun melanda
Kebencian terhadap penjajah terus berkobar

Sayup-sayup hingga menggelegar ke penjuru semesta.
Kini,
Kita semua sudah bebas
Berkat mereka, Pahlawan tanpa jasa,
Pahlawan yang membebaskan,
Yang berjuang hingga titik darah penghabisan.
MEAOTKA!
Yang tak kenal kata letih dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Terima kasih pahlawan

Puisi Tentang Pahlawan Indonesia

   

Bung Tomo


Pekik kemerdekan memnbahana di dadamu
Semangat kebangsan membara
Kaukobarkan harapan dan impian
Kautanamkan kekuatan perjuangan

Rakyat Indonesia adalah semangatmu
Adalah tujuanmu dan cita-citamu
Untuk kemerdekaan

Dalam urat nadimu
Kauhidupkan perjuangan
Pada kebenaran dan kesetiaan

Bung Tomo...
Sejarahmu yang tlah tenggelam
Namun, semangatmu tak pernah padam
Kami generasi nuda siap menjelang
Kemajuan zaman yang mulai datang

Berikan pekikmu kepada kami
Berikan semangatmu kepada kami
Agar kami tidak lagi ragu-ragu
Agar kami tidak lagi takut maju
Mengukir prestasi untuk masa depan
Demi negeri ini

Ploklamator

[ Mak Onesimus ]

Suara menyalak
Meneriakkan
Menuju kemerdekaan
Nyawa melayang
Belulang berserakan
Harga yang harus dibayar
Bulan sabit timbul berbagi senyap
Merah putih berkibar menjaga Nusantara
Takluk berulang tercabik diaduk
Titisan insan cendekia Sukarno Hatta

Aku Laki-Laki Indonesia

AKU  PUNYA TUANKU IMAM BONJOL
AKU  MEMILIKI  PANGERAN DIPONEGORO
AKU JUGA MEMILIKI JENDRAL SUDIRMAN
MEREKA ADALAH  PERJUANG KEMANDIRIAN 
TIADA  SEDIKITPUN MENGABAIKAN  PENJAJAHAN
MESTI KELUARGA HARTA JIWA DAN RAGA  DIPERTARU
AKU  BANGGA MEMILIKI MEREKA
TAULADANNYA BEGITU MENGEMUKA
JATIDIRINYA BEGITU MEMPESONA 
TIADA PERNAH AKU INGIN MENJADI  BERBEDA
KARENA ITU ADALAH KEINGINAN MEREKA
TUK MENJADIKAN INDONESIA YANG MERDEKA
DEMI MARTABAT BANGSA TIADA INGIN AKU MELUKAINYA
KAN KUJADIKAN INDONESIA YANG PALING UTAMA
DIANTARA NEGARA LAIN DIDUNIA
KUKORBANKAN POTENSIKU  UNTUK  TARUNA BANGSA
AGAR KAMI BERSATU  MENJAGA INDONESIA TERCINTA
KUTUNJUKKAN KEPADA DUNIA BAHWA KITA BISA
TIDAK SEKEDAR ASAL BISA
TIDAK  SEKEDAR BERKATA IYA 
TIDAK PULA  KARENA MENDAPAT HARTA
BIARKAN KANKU TANGTANG PENGKHIANAT BANGSA
BIARKAN KAN KUTENDANG PENCURI HARTA NEGARA
BIARKAN KAN KULAWAN PENGRUSAK  PEMUDA
ASAL INDONESIAKU TETAP BERDIRI GAGAH MERDEKA
ASAL NEGERI TERCINTAKU TETAP BERJAYA
DAN MERAH PUTIHKU TETAP MELAMBAI DI UDARA

Pahlawaan Bumi Pertiwi

[ Bang Adhil ]

𝑰𝒃𝒖 π‘·π’†π’“π’•π’Šπ’˜π’Š π’‘π’Šπ’π’Šπ’‰ π’Œπ’‚π’”π’Šπ’‰
π‘²π’‚π’•π’‚π’π’šπ’‚
π‘²π’†π’Žπ’†π’“π’…π’†π’Œπ’‚π’‚π’ π’Šπ’•π’– π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œ 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 π’‚π’π’‚π’Œ π’ƒπ’‚π’π’ˆπ’”π’‚
π‘΅π’šπ’‚π’•π’‚π’π’šπ’‚
π‘²π’†π’Žπ’†π’“π’…π’†π’Œπ’‚π’‚π’ π’Šπ’•π’– π’‰π’‚π’π’šπ’‚ π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œ π’‘π’†π’π’ˆπ’–π’‚π’”π’‚
π‘©π’–π’π’ˆ 𝑲𝒂𝒓𝒏𝒐!
π‘©π’‚π’π’ˆπ’–π’π’π’‚π’‰ 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒋𝒂
π‘·π’“π’π’Œπ’π’‚π’Žπ’‚π’”π’Šπ’Œπ’‚π’ π’π’‚π’ˆπ’Š
π‘²π’†π’Žπ’†π’“π’…π’†π’Œπ’‚π’‚π’ π’ƒπ’‚π’π’ˆπ’”π’‚ π’Šπ’π’Š
π‘Όπ’”π’Šπ’“π’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒂𝒋𝒂𝒉 π’…π’‚π’“π’Š 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 π’‚π’Šπ’“ 
π‘©π’–π’π’ˆ π‘»π’π’Žπ’!
π‘©π’‚π’π’ˆπ’Œπ’Šπ’•π’π’‚π’‰ 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒋𝒂
π‘©π’‚π’Œπ’‚π’“ π’”π’†π’Žπ’‚π’π’ˆπ’‚π’• π’‚π’π’‚π’Œ π’ƒπ’‚π’π’ˆπ’”π’‚
π‘¨π’ˆπ’‚π’“ π’‘π’†π’π’ˆπ’‰π’Šπ’‚π’π’‚π’• π’ƒπ’Šπ’π’‚π’”π’‚
π‘«π’‚π’“π’Š π’π’†π’ˆπ’†π’“π’Š π’•π’†π’“π’„π’Šπ’π’•π’‚
π‘°π’π’…π’π’π’†π’”π’Šπ’‚
𝑴𝒆𝒓𝒂𝒉 π’‘π’–π’•π’Šπ’‰ π’˜π’Šπ’ƒπ’‚π’˜π’‚
π‘·π’‚π’Œ 𝑱𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒍 π‘Ίπ’–π’…π’Šπ’“π’Žπ’‚π’!
π‘©π’‚π’π’ˆπ’–π’π’π’‚π’‰ 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒋𝒂
π‘©π’†π’“π’Š 𝒕𝒂𝒉𝒖 π’‘π’“π’‚π’‹π’–π’“π’Šπ’• π’ƒπ’‚π’π’ˆπ’”π’‚ π’Šπ’π’Š
π‘¨π’ˆπ’‚π’“ π’•π’Šπ’…π’‚π’Œ π’Žπ’†π’π’ˆπ’Šπ’π’•π’Šπ’Žπ’Šπ’…π’‚π’”π’Š π’“π’‚π’Œπ’šπ’‚π’•
π‘Όπ’π’•π’–π’Œ π’Šπ’Œπ’–π’• 𝒂𝒕𝒖𝒓𝒂𝒏 π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’ƒπ’Šπ’π’ˆπ’–π’π’ˆπ’Œπ’‚π’

Diponegoro

Pahlawan
Di tengah hiruk pikuk perang
Diponegoro menerjng
Angkara yang kian meradang

Di antara bisingya perng
Diponegoro menata barisan
Dengan genderang menantang

Zaman tlah berlalu...
Diponegoro tlah pergi bersama waktu
Generasi muda, adakah padamu
keteladanan Diponegoro dalam kalbu

Berjuang dan lanjutkan kepahlawanan
bukan demi ketenaran dan keducukam dan kemajuan

Hidupkan semangat Diponegoro di dadamu
Tegakkan langkah Diponegoro di ragamu
Dan sematkan asa Diponegoro di jiwamu
Karna Diponegoro...
adalah semangat yang tak kan pernah padam

Puisi Tentang Pahlawan 4 Bait

Pesan Kemerdekaan

Hari ini, jadi hari yang bersejarah
Penuh lika liku untuk tentukan arah
Melepas diri dari belenggu penjajahan
Menuju jalan kemenangan

Begitu banyak perjuangan para pahlawan
Dihantam beribu senjata api, kuat kokoh berani
Mengorbankan jiwa raga untuk bumi pertiwi
Semangat, pantang menyerah,kerja keras
Nilai nilai moral untuk generasi muda

Hei anak muda, tunjukkan jiwa nasionalisme mu
Dimana semangatjuangmu?
Dimana aksi nyatamu?
Dimana nilai moralmu ?
Bumi pertiwi menjerit, membutuhkan pertolonganmu

Ingatlah, jasa para pahlawan
Hingga saat ini 75 tahun indonesia merdeka
Bangunlah dari tidur lelapmu
Bangun indonesia menjadi hebat
Untuk kita bersama

Agustusku

Hasrat perwira kian membara
Bergejolak bak lava tambora
Membakar semangat patriot tua-muda
Mengguncang dunia, mendobrak semesta

Langkah-langkah kaki kian pasti
Memberantas benalu negeri
Mendepak sampai ke antah berantah
Pertiwiku bersenang sudah

17 Agustus kala itu
Lahirlah Indonesiaku
Terbit dari gelapnya kemaksiatan
Buah dari tumpah darah para pahlawan

Cemerlanglah Agustusku
Gemilanglah tanah airku
Selamat ulang tahun
Republik Indonesiaku

Harap yang Berkelindan

Meski pupuk perjuangan pahlawan kian lapuk
Tanaman seroma negeri yang pitarah rawat
Hingga diperjuangkan tuk menghasilkan kemerdekaan
Kian besar dan memberikan manfaat
Pada tanah yang dilimpahi peradaban kedamaian

Indonesia
Selamat kulimpahkan padamu
Pada pertemuan kembali di jejak waktu merdekamu
Selamat kuraungkan padamu
Pada gempita perayaan kembali di seantero negeri

Indonesia
Mewakili hati para pahlawan
Yang telah harum namanya dalam kenangan dan gurindam
Aku dan harapan tertaut
Semoga hari ini dan seterusnya
Dalam degup semangat kemerdekaan yang meruah
Engkau baswara menuju negara maju
Engkau lajak perihal jugala pendidikan

Indonesia
Akan kulakukan semua hal menuju perbaikan segala sesuatumu
Bak petuah para pahlawan itu
Karena seluruh jiwa dan ragaku
Segala upayaku hanya untukmu
Dirgahayu indonesiaku

Pesan Merdeka

[ Ryan A ]

Duhai engkau patriot bangsa
gagah berani dan perkasa
rela mati demi bangsa tercinta
agar kelak tak dilanda duka

Engkau berperang di medan suci
mengharap merdeka atau mati
pantang mundur tuk kembali
sebelum penjajah semua lari

Hei! generasi muda indonesia
ingatlah! engkau berpijak di atas tanah penuh darah
cucuran eringat, air mata, darah disetiap celah
membasahi setiap tanah yangg diberkahi Allah

Mari! wahai pemuda-pemudi indonesia
teladanilah! sifat para pejuang bangsa
yang enggan tunduk menyerahkan bangsa
walau hanya segenggam tanah saja.

Surabaya Empat Lima

Mereka diberi peringatan,
Namun mereka tidak menghiraukan:
Menyerahkan diri dan senjata,
Sama dengan menghina martabat bangsa.

Mereka tidak bergerilya,
Mereka perang secara terbuka:
Gempuran dari darat; laut; dan udara,
Mereka terima layaknya ksatria.

Dengan penuh keberanian serta sikap sedia berkorban,
Mereka kobarkan semangat kemerdekaan.
Ditambah dengan pekik takbir yang lantang,
Gelora pemuda tak lagi bisa dihadang.

Surabaya empat lima,
Memang menggugurkan banyak nyawa.
Namun karena perjuangan mereka untuk negara,
Mereka dikenang sebagai bunga bangsa

Puisi Pahlawan Tak Dikenal

Pahlawan Tanpa Nama

[ Maji ]

Tubuh yang terkoyak pelor-pelor panas
Membual dari rasa sakit nan ganas
Menyembunyikan deras darahnya
Melawan ajal yang menjemputnya
Napas mereka menderu, mendengus penuh perlawanan

Telinga mereka tuli, mengabaikan dentuman
Mata mereka beringas, memburu para bajingan
Tangan mereka kuat, menggenggam perjuangan

Nisannya hanya batu yang bertumpuk
Di tengah padang ranjau
Tanpa nama, gelar, bahkan julukan
Jasadnya tenggelam bersama kemerdekaan

Puisi Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan

Perjuangan

Dulu Indonesia...
Dimana mana pejuang berkorban
Menaruh nyawa, membiarkan keluarga ditinggalkan
Demi kemerdekaan negara
Perjuangan semua itu tidak akan padam atau pun lenyap

Meski perjuangan itu sangat pahit dan gugur
Namun Indonesia telah berhasil melahirkan generasi
yang penuh semangat dan jujur
Maka denmikianla..

Perjuangan memang melelahkan
Namun perjuangan harus lah di kenang
Harus lah kita cinta tanah air
Dan jadikan lah ini pelajaran yang harus diteladani

Pahlawanku Kini

[ Yusuf Malim ]

P ekik kata merdeka atau mati
A la gerilya siasat adu strategi
H anya bambu runcing membekali
L awan lari pergi dari bumi pertiwi
A nak bangsa kini bertanya lagi
W alau kaum penjajah telah pergi
A nggap merasa terjajah kembali
N iat berbakti tulus padamu negeri
K esandung batu bangsa sendiri
U peti syarat bak makanan siap saji

K ini jiwa patriot darimu digerus zaman
I nspirasi teladanmu dulu suatu kelangkaan
N ama besar pahlawan dibingkai kenangan
Inikah perjuangan setelah kau tinggalkan?

Jiwa  Merdeka Pahlawanku

[ Toto Suwarsito ]

Tadi malam aku bermimpi
di tengah deru aku berdiri
Memandang samar dalam lingkar api
Gelora membara anak-anak negri

Tangan mengepal menggengam harapan
Akan sebuah impian
Jiwa dan raga yang merdeka
Aku melihat satu persatu
Gugur bunga ditanah batu
tak sedikitpun kulihat ragu
Maju terjang pantang mundur

Untuk negri dan bangsa
Kau lepas jwa dari raga
Iklas tinggalkan fana
Demi merdeka anak anak bangsa

Wahai engkau jwa jiwa suci
Yang menari nari diantara pelangi
Usai sudah janji bakti
Menjadi penjaga ibu pertiwi

Tidurlah dalam damai keabadian
Wahai pahlawan kusuma bangsa
berjuta terimakasih kuucapkan
untuk segala cinta dan pengorbanan

Aku Berjanji dalam ikrar suci
kan kujaga tanah dan air ini
Kubangun megah elok sang negri
bahana gempita bangsa yang di kagumi

Sejarah Lama

[ Shalsa Sabila ]

TANAH INI MENJADI SAKSI
RAGA-RAGA DINGIN TANPA JIWA
LANGIT PUN MELIHAT
RAKYAT TUNGGANG-LANGGANG
MENCARI JALAN PULANG

MEREKA LELAH TANPA MENYERAH
MEREKA MENANGIS NAMUN TETAP OPTIMIS
SEMANGATNYA TAK PERNAH PADAM
KOBARANNYA MAKIN MEMBESAR
MERDEKA DIPROKLAMIRKAN,
IDEOLOGI DIPERTAHANKAN

"INGATKAH KAU KISAH LAMA TENTANG PERJUANGAN?"
PULUHAN TAHUN LALU...
PERTAHANAN MULAI RUNTUH
RAKYAT BERGUGURAN
NYARIS KEHILANGAN HARAPAN

HINGGA SOSOK ITU DATANG
TAK PEDULI NYAWA
YANG TERPENTING MERDEKA TETAP BERTAHAN
MEREKA LAH PAHLAWAN YANG BERKORBAN
DEMI KESATUAN DAN PERSATUAN

Juang Tak Dikenang

serdadu sudah enggan beradu
memutar haluan, tak lihat lawar
serdadu yg gagah perkasa, tak seperti dulu.
punya jiwa juang. berani., pantang pulang malu.

lelah sudah merasuk jiwanya
usia sudah memakan ketangkasannya
waktu berlalu perjuangannya tak padu
luka Fisik sudah meninggalkan bekas.
luka hati, cemas menunggu kematian.

luka hati membekas dan berakar
kering berontak tak karuan
haus dan lelah karna juang tiada dikenang

Puisi Pahlawan Kemerdekaan

Bangkitlah Tunas Mudaku

Senandung duka ibu pertiwi
Kini menggema di seluruh negeri
Duka dan kecewa memenuhi relung hati
Duri-duri kekecewaan menusuk-nusuk kini

Bumiku kini menangis
Bumikui kini teriris-iris
Bumiku kini tertindas
Bunikuku kΔ±ni terperas

Kata merdeka hanya ilusi semata
Hidup bahagia hanya khavalan belaka
Kemakmuran jauh dari rakyat jelata

Derita menjalar kemana-mana
Wahai pahlawan muda negeri kami
Bangkitlah dari mimpi-minmpi
Perbaiki bumi ibu pertiwi
Lanjutkan cita-cita pejuang nan suci

Puisi Untuk Pahlawan

Kau adalah pahlawan
Yang mengerahkan sejuta tenaga
Bagaimana bisa aku membalas semua perih lukamu,
Untuk kemerdekaan Indonesia?

Haruskah aku memegang bambu runcing
Untuk mengusir para penjajah durjana?

Haruskah setiap malam aku
menangisi Indonesia?
Hari ini dan nanti
Bumi pertiwi bersinar kembali
Menuju bangsa cemerlang
Jasamu selalu terkenang


Puisi Tentang Pahlawan Bahasa Jawa

10 November

Sabanjure kuwi
Kumandange tembang tembung
Sirna kagawa dawa
Lakune wektu

Rawe-rawe rantas
Malang-malang bundhas
Sirep dening jaman
Sing kelangan rasa kamanungsan

Bhineka tunggal ika
Mung sak slogan kumecap
Ing pucuk lambe
Nora nandhes aneng jerone khalbu

Sapa sira
Sapa ingsun ka Gadhang-gadhang
Ing laku saben dinan
Nora nginguk sekitaran

Kekancan
Amung ing sapaguyuban
Sing padha ing pocapan

Kekadhangan
Nyawiji kembare rasukan
Wegah tetepungan 
Mring klambine liyan

Nagariku
Wis kelangan kabudayan
Suluk sembure para sesepuh
Pungges mring kebake butuh

Iki ngancik dina pahlawan
Crita babad perjuangan
Arek-arek surabaya
Lila legawa mati kanggo kamardikan bangsa
Tanpa ana bedhane sanggan
Sampyuh bebarengan


Itulah beberapa puisi pahlawan yang cocok untuk memperingati hari pahlawan, atau memperingati hari Kemerdekaan republik Indonesia. Kamu juga dapat mengutip puisi diatas untuk tugas lomba baik itu SD ataupun tugas SMP. Semoga bermanfaat. 

Posting Komentar untuk "35 Puisi Tentang Pahlawan Singkat, Untuk Memperingati Hari Pahlawan"