Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

50 Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah, Lingkungan dan Keindahan Alam Indonesia

Puisi Pendek - Ketika di bangku sekolah, kita seringkali mendapat tugas untuk membuat sebuah puisi pendek oleh guru Bahasa Indonesia kita. Beberapa puisi pendek bertemakan tentang pendidikan, guru, lingkungan, alam sekitar serta ibu adalah hal yang lumrah dilakukan oleh siswa-siswi. Selanjutnya kita diminta untuk membaca puisi buatan kita di depan kelas, lalu guru menilai karya kita serta cara kita membawakan sebuah puisi.

Contoh Puisi Pendek


Apabila kamu tertarik akan dunia sastra, maka kamu harus rajin berlatih dan sering membaca literasi, agar kamu memperoleh banyak wawasan dan banyak ide yang bisa kamu tuangkan dalam karyamu salah satunya dalam bentuk puisi. Nah untuk menambah wawasanmu, di kesempatan kali ini admin akan membagikan beberapa karya sastra puisi pendek yang admin rangkum dari berbagai sumber. 


Puisi pendek yang admin lampirkan adalah puisi dalam berbagai tema, yakni puisi bebas, puisi pendek tentang sekolah, alam, ibu, sahabat, cinta, puisi pendek tentang pengorbanan guru, cinta, keindahan alam indonesia serta tentang kelestarian lingkungan sekitar kita. Berikut contohnya : 

50 Contoh Puisi Pendek Dalam Berbagai Tema


Puisi Pendek Tentang Ibu

Puisi Bunda

Bunda ganya sedikit mengarang puisi untukku
Tapi semakin lama kunanti
Senyuman bunda adalah puisi
Tatapan bunda adalah puisi
Teguran bunda adalah puisi
Belaian dan doanya adalah puisi cinta
Yang disampaikan padaku tak putus-putus
Bahkan ketika aku tertidur 


Pekerjaan Ibu

Pagi-pagi betul ibu sudah membangunkan matahari
Memandikan awan
Mengepel langit
Sekaligus menyirami pelangi

Setelah selesai semua ibu lanjut ke dapur
Memasak harapan hangat
Sambil berdoa di depan panci
Buat semua anak-anaknya
Ibu adalah malaikat yang nyata bagi anak-anaknya  


    Kasih Ibu

[ kuswanto kuswa ]
 
Kutatap wajahmu
Kuraba senyummu
Kupegang erat pelukmu

Walau engkau telah renta
Kakimu tertatih
Namun jiwamu selalu segar
Kasihmu abadi

Menyemaikan benih rindu
Menumbuhkan cinta
Membuahkan keindahan
Terimakasih ibu

     Doa Ibu

[ Widya Mareta ]

Doa ibu adalah langit
Lalu Tuhan menjadikannya teduh
Doa ibu adalah tanah
Lalu Tuhan menjadikannya penuh
Doa ibu adalah ruh
Lalu Tuhan menjadikannya utuh


Waktu Ibu

[ kamar puisi ]

Ibu...
Saat engkau tidur
Kulitmu yang menua itu
Menceritakan kepadaku
Bahwa setiap waktu hari ke hari
Semakin maju dan berjalan ke depan
Dan saat kulihat ibu
Semakin layu dimakan waktu

Pengorbanan ibu

Ibu...
Engkau cinta pertama hati kecilku ini
Kau korbankan segalanya untukku
Hingga dirimu rela
Berkorban untukku
Semoga Tuhan mencurahkan
KesejahteraanNya padamu ibu

Mulia Hatimu

Ibu...
Ayah bilang
Ibu selalu menyeret namaku
Ketika ibu datang
Menghadap yang maha kuasa
Dan selalu mendoakan yang manis-manis untuk kami
Sungguh mulia hatimu ibu

Puisi Pendek Tentang Alam

Aku adalah sebatang pohon
Dahanku
Adalah rumah bagi burung-burung
Juga,
Salah satu sumber kehidupan untuk kalian
Teman-temanku juga banyak
Ada yang buahnya bisa kau makan
Ada juga
Batangnya bisa kau jadikan rumah
Bahkan kami
Bisa menahan banjir dan longsor
Tapi sayang
Seringkali kami dibabat habis
Longsor dan banjir tidak bisa kami tahan lagi

Laut

Sejauh mata memandang
Hamparan biru bergelombang
Begitu kecil diri ini
Berdiri dihadapanmu seakan tiada arti
Pasir putih menghampar luas
Menanti ombak yang menerjang
Hembusan angin bertiup syahdu
Membawa angan semakin menjauh
ari mulai petang
Mentari tensembul di wa jahmu dengan panorama indahnya
Hamparan biru berganti kilauan warna menakjubkan
Dunia memburu detik-detik yang dinantikan
Disaat kau siap menyembunyikan mentari

Bungaku

Setiap hari aku siram
Bunganya berwarna-warni
Daunnya hijau
Mekar kelopaknya
Aku taruh di bawah sinar matahari
Aku sangat suka bunga

Awan

Apakah kau bergerak?
Atau pikiranku yang bergerak
Ketika warna abu-abu mengeluarkan airmu
Yang sangat berguna untuk makluk hidup
Tapi ketika warnamu berubah menjadi putih
Sepertinya kau empuk
Andai aku bisa terbang dan menggapaimu

Kala Senja Terbenam

Matahari mulai meredup
Menyisakan warna keemasan
Dari jauh kulihat
Burung-burung pulang memanggil
Mengucapkan selamat tinggal
Esok akan datang lagi
Sampai jumpa senja
Esok kita jumpa lagi

Langit Malam

Kutatap bintang di langit
Kupandangi bersama rembulan
Seakan mereka bicara
Bahwa selalu ada secercah harapan

Memancar terang di cakrawala
Hiasi malam dengan penuh keceriaan
Bulan dan bintang tersenyum
Memberikan ketenangan hati

Mereka seakan mengatahui masalah dunia
Dan berusaha menenangkan jiwa
Dengan keindahan sekejap
Hilang rasa lelah dan amarah


Puisi Pendek Tentang Guru

Pahlawan Pendidikan
Jika malam terjadi selamanya
Dunia kita tidak ceria
Tanpa cahaya
Kita tidak bisa melangkah
Ke masa depan
Agar kita bisa melangkah ke masa depan
Kita membutuhkan guru
Tanpa guru
Kita sulit melangkah ke masa depan
Guru, terimakasih atas pendidikan yang telah engkau berikan

Terimakasih Guru

Engkaulah pembimbing aku
Engkaulah pendidik aku
Kau berjasa untukku
Guruku
Itulah nama dirimu
Yang tak pernah bosan
Mengajarkan berbagai ilmu untukku

Guruku

Jika malam tidak terjadi selamanya
Dunia kita tidak ceria
Tanpa cahaya
Kita tidak bisa melangkah
Ke masa depan
Agar kita bisa melangkah ke depan
Kita selalu membutuhkan guru
Tanpa guru
Kita sulit melangkah ke masa depan
Guru, terimakasih atas pendidikan
Yang telah engkau berikan

Guruku Idolaku

Saat aku TK guruku cantik
Saat aku SD guruku cerdik
Saat aku SMP guruku cerdas
Saat aku SMA guruku segalanya

Guruku yang membawa
Ke gerbang keberhasilan
Menghantarkan semua siswanya
Suatu yang indah
Selalu kukenang

Guruku, pelita hatiku
Penerang hidupku
Jasamu akan kubawa
Sampai mati

Berbanggalah Guruku 

Meski habis masa itu..
Kini ku bukanlah murid kecilmu lagi
Langkahku tak lagi terbatasi rok  panjang abu-abu
Tak aada lagi amarahmu untukku yang tak tepat waktu

Sabar yang begitu besar
Ilmu yang berlalu
Lelahmu yang indah
Jasa yang tak terbaca

Guru..
Kini ku disapa bahkan dengan nama pena
Bukan lagi nama pada buku catatan Bahasa Indonesia
Lihatlah puisi-puisi yang kutulis
Mampu membuat ibuku bangga hingga menangis
Sudahkah kini kubuat kau berbanngga
Meski aku bukan juara

Tersenyumlah di hari besarmu
Nikamti segala nyanyian doa atas namamu
Bermanjalah di hari ini
Karena tak ada waktu pembatas untukmu mengabdi


Puisi Pendek Tentang Sahabat

Contoh Puisi Pendek


Sahabat Sejati

Sahabat
Disaat aku sendiri, kau selalu menemaniku
Disaat aku sedih, kau yang membantuku
Disaat aku salah, kau yang sering mengingatkanku

Sahabat
Kaulah teman terbaikku
Sudah kuanggap keluarga bagiku
Karena kau selalu ada untukku

Sahabat
Kita bercanda dan tersenyum bersama
Kau tempat berbagi suka dan duka
Terimakasih sahabat sejatiku


          Sahabat Karibku

       [ Radhifa.F.M ]

Sahabatku
Aku senang berteman denganmu
Kamu telah memberikan warna dalam kehidupanku
Lewat lelucon dan ceritamu

Sahabat
Terkadang kita bertengkar
Tapi kita selalu dalam akar
Kita tak pernah ingkar

Sahabatku
Kau adalah teman bermainku
Kau adalah teman ceritaku
Kaulah teman dalam berbagi

Sahabatku
Kau adalah orang terdekatku
Kau adalah orang terbaikku
Karena itu, kaulah teman karibku 

Teman Kecilku

[ Muhammad Hudaya ]

Wahai sahabatku
Dimanapun kamu berada
Kau akan selalu menjaga
Kita akan selalu bersama
Dalam suka maupun duka

Di kala kita sakit
Jangan sampai kita terjepit
Jangan sampai kita terhimpit
Tapi kita harus bangkit

Apapun adanya sahabat
Kita akan selalu dekat
Bukan harta dan tahta kiat
Tapi kerja dan doa yang kuat

Teman Sejati

Disaat kali kesepian
Kau datang untuk menemaniku
Disaat kau terluka
Kau datang untuk menolongku
Dirimu bagaikan
Malaikat yang turun

Aku percaya Sahabat

Persahabatan ini
Telah dewasa pada akhirnya
Dia memberi nyaman
Dengan tawa dan bahagia
Dengan kebersamaan dia
Tulus dengan pengorbanan
Persahabatan ini tak
Selalu saja memuji
Tidak juga ada niat untuk menyakiti 

Puisi Pendek Anak SD

Mentari Pagi

.Mentari pagi bersinar terang
Membelah hawa dingin yang menyerang
Burung-burung bersahutan riang
Membangunkan seluruh alam

Daun-daun berselimutkan embun
Ingin disapa sang mentari yang muncul
Mentari datang memberikan pertanda baru
Bergantinya hari yang dinantikan selalu

Hari yang diharapkan akan penuh berkah
Akan setiap langkah
Langkah manusia yang menyembah
Menyembah Tuhan yang memberikan hidayah  

Cita-Citaku

Jika waktu masih ada
Aku akan terus mengejar asa
Sampai tercapai cita-cita

Walau banyak rintangan
Aku akan terus berlari
Dan semangatkupun bertambah kencang

Aku akan terus mengejar mimpiku
Walau kakiku terasa berat
Aku tak akan berhenti untuk mengejarnya 

Kucingku

Kucingku sayang telah hilang
Aku takut kucingku malang tidak makan
Kucari dia di setiap sudut ruangan
Kupanggil dia dengan suara lantang
Aku senang ketika mendengarnya mengeong
Kucingku sayang sedang bermain di luar
Bersama seekor ayam periang
Kucingku sayang sudah kembali pulang
Kupeluk dia dengan sayang 

Aku Belajar

Aku belajar maka aku ada
Menyusuri lorong-lorong waktu yang tak pernah sepi
Dari ide dan gagasan orang besar
Disanalah aku berproses
Melampaui setapak demi setapak sebuah mimpi
Mewujudkan yang terbaik untuk masa depan
Izinkanlah aku belajar

Rumah Nenek

Tak ada yang lebih kurindukan
Selain kunjungan ke rumah nenek
Aroma masakan yang penuh dengan cinta
Disulap jadi dalam sekejap
Terasa kental di lidah
Kasih sayang tak hingga dari mereka

Puisi Pendek Tentang Sekolah

Berangkat Sekolah

Pergi ke sekolah dengan riang
Belajar nan rajin di dalam kelas
Jaga sikapmu jangan culas
Agar hati tiada keras

Sekolah tempat mencari ilmu
Luruskan tekad dengan niatmu
Belajar giat tekun selalu
Agar baik masa depanmu
Hormati olehmu para guru
Agar berkah turun kepadamu
Ilmu mudah masuk ke dalam kalbu
Pertanda baik hati dan jiwamu

Sekolahku

Aku sedang belajar menambah ilmu
Kalau sudah istirahat aku belajar lagi
Kalau masuk bel aku belajar lagi

Aku bermain bola bersama dengan teman-teman
Aku belajar lagi untuk menambah ilmu
Istirahat lagi bersama dengan teman-teman
Bermain bola saat waktu luang
Bel masuk aku belajar lagi

UKS

Dikala genting kau ada
Kau pengobat luka
Obat, minyak angin
Menjadi kawanmu
Saat ku upacara kau bahagia
Karena temanku banyak yang sakit
Karena lelah saat berupacara
Setelah itu kau sedih
Karena tidak ada lagi yang menengokmu

Tempat Belajarku

Tempatku mencari ilmu
Tempatku menuntut ilmu
Tempatku menimba ilmu
Dan tempatku bersenang-senang dengan temanku
Sekolahku
Disitu tumbuh kedewasaanku
Kedisiplinan, tanggung jawabku dan tempat untuk menggapai cita-citaku
Serta harapan kedua orang tuaku

Tempat Impian

Aku adalah mimpi
Aku adalah harapan yang harus aku genggam
Letih, lesu itu adalah aku yang sedang mengejar impian
Tanpa batas angan
Terbangun jua daru pagi yang dingin untuk
Bergegas merayu langkah yang pelan
Berjalan seiring waktu
Dengan tumpukan harapan
Berlari seiring impian
Dengan tumpukan semangat
Agar bisa sampau untukku genggam 


Puisi Pendek Bertemakan Cinta

Semestamu

Aku bisa menjadi seperti matahari
Yang menghangatkan harimu
Sedang aku menghangatkan hatimu
Aku bisa seperti seperti senja
Yang membakar langit dengan meronakan jingga
Sedang aku membakar rindu yang digelorakan cinta
Mengapa aku harus menjadi malammu?
Sedang dirimu sudah menjadi bulan dalam pikiranku
Maka, biar aku menjadi wadah dari wujud
semestamu

Kepadamu

Kepadamu,
Yang tak pernah kutahu bagaimana hatimu.
Aku sedang belajar untuk meyakini hati
Bahwa dalam hidup ini
Memang ada yang dinamakan
Dengan cinta sejati.
Bila hari telah berganti,
Aku tak ingin kau ikut terganti.
Meski banyak hati yang menawarkan
Untuk tetap menanti.
Meski pada dasar kemungkinan
Aku akan kembali dibuat mati

Kekuatan Cinta

Dengarkan, hai langit 
Dan perhatikanlah, hai bumi
Dia seperti materai pada hatiku!
Karena cintaku kuat seperti maut
Kegairahan gigih seperti dunia orang mati
Dan begitupun nyalaku seperti nyala api
Air yang banyak tak kan dapat
Memadamkan cinta
Sungai-sungai begitupun danau dan laut
Tak kan dapat menghanyutkannya.

Bersamamu

Wahai kasih
Aku tidak tahu
Akan air yang begitu biru
Yang menyusuri pipi merahmu
Wahai kasih
Katakan padaku
Tentang racauan
Yang beradu dalam batinmu
Jujur ku tidak ingin dengar
Cukup jenuh dengan teriaka
Tapi biar ku dengarkan
Bila setelahnya senyummu mengembang
Wahai kasih
Jangan kau terjang pilu
Jangan kau tuntut Tuhan
Sakitmu adalah cinta dari-Nya
Terlalu bodoh untukku tahu
Cara menghentikan tangismu
Terpaku tanpa bergeming
Aku terpana pada matamu yang memerah
Wahai kasih, maukah kau mengucap?
Walau terbata, walau tergugu
Agar aku tahu apa yang harus
Karena aku ingin rasa pedihmu
Bila aku tidak bisa jadi obatmu, maka
biarkan aku sakit bersamamu.

Jatuh Cinta

Kata....
Indah tidaknya kata bergantung pada sang pembaca.
Bergantung pada daya tangkap dan jelajah imajinasinya.
Karena percuma saja rangkaian kata indah
Kau tuliskan kemudian kau berikan pada
orang yang tak bisa membaca.
Seperti nasihat dari manusia bijaksana,
Jangan tersenyum pada orang buta,
Jangan pula berbisik pada yang tuli.
Lain halnya dengan Cinta.
Katanya sangat sederhana
Tetapi dapat membuai orang yang sedang merasakannya.
Aaah Cinta rasanya seperti Udara.
Nyaman di mata dan nyaman di jiwa.

Puisi Pendek yang Menyentuh

Syukurku

Duhai pemilik nyawaku
Betapa aku bersyukur padaMu
Atas segala karunia dan nikmat dariMu
Yang tak terhitung untukku

Duhai sang pemilik hati
Baru aku sadari kini
Betapa nikmat sehat jiwa raga ini
Yang kurasakan setiap hari

Duhai sang pencipta langit
Ketika kau anugerahi aku sakit
Biarlah itu sebagai pengungkit
Dan pengurang dosaku selangit

Duhai sang pencipta jagat
Berilah aku kesempatan untuk taubat
Di penghujung tugasku yang hampir tamat
Agar aku selamat dunia dan akhirat

Kita

Kita adalah aku dan kamu
Kita adalah aku, kamu juga bisa
Kita berbeda namun harus tetap sama
Kita banyak namun tetap harus satu

Ingin cepat namun tidak bisa berlari
Ingin ke angkasa namun tidak bisa terbang
Ingin kaya namun malas kerja
Ingin berilmu namun tidak mau berguru
Ingin dihormati namun tidak mau menyayangi

Kita itu hebat, seperti yang lainnya
Kita adalah yang terbaik
Kita adalah yang benar
Bangganya menjadi kita
Tapi nanti dulu, benarkah itu semua??

Jiwa yang Lelah

Sayup detak Jantungku malam ini
Membisiki bulan yg cemas sendirian,
Nada rinduku hening di tirai angin
menemani gelap gulita tanpa bintang-bintang...

Ingin kurebahkan jiwaku di antara jurang yang meng.
Inginnya kuteriakkan namamu menantang alunan kodrat Ilahi...

" Sudahlah ..!
Lelapkan mimpi ini di pangkuan beku aksara yang tak bermakna.
Biarkan kelopak mataku terkatup dalam angan-angan abadiku.
Dan masih kusempatkan menorehkan nafasku
dalam sepotong doa tanpa berjudul...

Aku,,,
adalah lelaki yang sering duduk
duduk di batu-batu besar,
batu yang sering kali ingin kuukir tentang mu.
tapi aku tak punya pahat dari baja tajam.
yang kupunya hanyalah kapur dari tulang belulangku yang rapuh...

Aku,,,
adalah laki-laki yang berdiri
berdiri terlena di dalam keremangan senja yang kelabu.
keremangan yang sering kali ingin kulukis
tapi aku tak punya warna yang cerah dan kuas hias.
yang kupunya hanya jemari waktu yang lemah dan gemetar...

Aku,,,
adalah laki-laki yang senyap dan pemalu,
senyap di selumuti haribaan malam.
malam yang sering kali ingin ku ramaikan dengan canda tawa.
tapi aku tak memiliki teman untuk bercanda gurau.
Yang kupunya hanya bisikan dari rasa bathin dan diamku yang di selimuti malam...

Aku,,,
adalah bagian dirimu yang tertinggal,
tertinggal di haribaan bumi perih dan di selimuti lara.
bumi perih dan lara yang menjadi-jadi dan mengalirkan air mata dara yang lirih merintih-rintih...

Pernah Ada

Pernah Ada
Kau tutup rapat kehadiran itu
Mengunci tanya mulut-mulut mati kutu
Bisu seperti batu!
Keributan-keributan itu mulai bersatu
Tak ada lagi tanya apa dan bagaimana
Hening mulai memeluk rencana
Kehilangan itu berhasil membekukan
Suasana
Tanpa kehadirannya, kini tak lagi
sempurna
Mengapa kehilangannya selalu dicari?
Bahkan hadirnya enggan kau hampiri
Kesalahan dulu yang tak kau sadari
Seolah tak pernah terjadi, tanpa dosa kau
menari!
Pantaskah orang sepertimu menyesal?
Pantaskahku tinggal!
Sebabku kehilangan sosok yangku kenal
Maaf, aku gagal
Terima kasih pernah ada
Meski kita tak lagi se nada
Tawa kita yang harus tertunda
Karena kini kau telah tiada, tapi kau
pernah ada

Aku dan Mimpiku

Dari mimpi-mimpi yang pernah kurasakan
Disitulah aku dalam angan-angan
Larut dalam mimpi lupa kehidupan
Aku berfikir dengan angan yang penuh
harapan
Aku mungkin terlalu besar keinginan
Mengahadapi keadaan yang
memprihatinkan
Dari fikiranku menuju masa depan
Entah kebahagiaan atau kehancuran
Kata demi kata yang tak mampu
terucapkan

Puisi Pendek Singkat Bermakna

Keluarga

Awal kasih sayang ku kenal
Belajar segala yang benar dan yang salah
Tak selalu semua berjalan searah

Belahan Jiwaku

Kutatap wajahmu
Kubelai rambumu
Kucium pipimu
Kukecup hidungmu
Kupeluk erat tubuhmu
Kaulah lentera jiwaku
Kaulah mutiara hatiku
Kaulah penerang jalanku
Kaulah energi bagi ragaku
Berat nian meninggalkan dirimu
Yang masih terlalap dalam mimpimu
Tuk menapaki jalan mencari sedikit harapan
Buat diriku dan diriku
Ku mencintaimu sepanjang hidupku  


Sampah Kenangan

Aku menatap mu dari kejauhan
Bagai tawanan masuk pengasingan
Sendiri berjalan, menelusuri mimpi yang
tak kunjung karuan
Sebab ada seribu jalan menuju dirimu
Tapi ku mohon jangan ganggu lagi
mimpiku
Aku sudah bosan
Aku ingin segera melambai pulang dengan
perlahan
Dalam sedu penghabisan
Kan ku ucap selamat jalan
Untuk mu sampah kenangan

Sebatas Lambaian

Bayangan tangan ini melambai
Melampaui batas perkataan mereka
Di mana seharusnya tenggelam dalam
asa
Namun, tekadku berjuang penuh tenaga
Sedikit luka ku sembuh layaknya hujan
yang reda
Membawa senyuman penuh tanya
Kini mimpi ku terwujud nyata
Menyimpan lara, mencapai asa
Sebatas lambaian..
Dulu ku ukir senyuman penuh dusta
Membendung arus dalam netra
Menahan masa penuh derita
Haluanku kian nyata
Awalnya semu menjadi tampak
Tuhan telah merestui harapan
Dimana ada usaha dibalik luka

Terkait Rasa

Terkait rasa
Ketika ia mulai menjauh karn
Aku terlelap dalam masa
Dimana harapan tak lagi menjadi nyata
Sebuah mimpi berujung lara
Inilah luka dibalik rasa
Ketika tulus mulai terabaikan
Sebuah rasa menjadi kecewa
Antara luka dan harapan
Kalbu ku merintih kesakitan
Bak sedang tertusuk oleh panah
Tak tau arah harus ada atau tiada
Ketika masih terdiam dengan lumuran
darah
Maut menjadi penghujung hayat
Ketika nafas mulai tak terkendalikan
Hilang sudah harapan nyata
Menjadi penawar dibalik duka

Puisi Pendek Aestetik

Rindu

Di bawah rimbunnya bambu 
Bertiup angin penenang kalbu 
Tempat yang menjadi saksi bisu 
Di atas bangku bambu 
Aku denganmu 
Sekarang tak lagi merindu 
Hanya kisah yang saling berpadu 
Kini dan dulu
 

Sepi

Terlihat aneh namun menyimpan rindu
Rindu yang pelik tanpa tahu makna peluk
Yang awalnya ceria malah menjadi murung
Dan memilih untuk menepi sendiri
Pada sudut-sudut ruang kosong yang terlihat sepi
Tanpa ada siapapun yang akan mengganggu.

Semestamu

Aku bisa menjadi seperti matahari
yang menghangatkan harimu
sedang aku menghangatkan hatimu

Aku bisa seperti seperti senja
yang membakar langit dengan meronakan jingga
sedang aku membakar rindu yang di gelorakan cinta

Mengapa aku harus menjadi malammu?
sedang dirimu sudah menjadi bulan dalam pikiranku

Maka, 
biar aku menjadi wadah dari wujud semestamu

Perihal Kepergian

Menghilanglah
Kemana saja, pergilah
Di kota baru yang tak aku tau
Di rumah baru yang aku tak akan tau
Di jalan jalan baru yang tak aku lewati
Di pelukan orang baru yang bukan aku
Pergilah pada dunia baru mu
Yang tak pernah ada aku lagi
Menetaplah, jangan kembali lagi
Biar aku lupa deru rindu yang tak tuntas
Biar aku telan ingin itu dalam-dalam
Atau janji, yang mati sendiri

Pulang

Pulang
adalah cara temu kedua malaikatku,
merindu wajah-wajah yang berkerut, beserta sayap-sayap yang memutih, sudah.
Ingin ku pulang
mengingat ranumnya atmosfir kampung halaman,
mesti tak berbuah tangan,
namun ingin masih jadi angan.
Aku rindu
goresan dinding masa kecil,
kasur lemas nan usang,
beserta atap rumah yang terkelupas.
Meski waktu yang berlayar, tetap enggan membawaku,
pulang


Baca juga : 

Dengan beberapa contoh puisi pendek diatas, semoga bisa memberimu gambaran serta ide untuk membuat puisimu sendiri. Semoga artikel ini dapat membantumu yang saat ini sedang belajar membuat karya sastra. Jangan berhenti dan mudah putus asa dalam belajar. Terimakasih sudah berkunjung.

Posting Komentar untuk "50 Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah, Lingkungan dan Keindahan Alam Indonesia"