Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Peribahasa Bahasa Jawa Lucu dan Artinya

Peribahasa Bahasa Jawa lucu dan menggelithik sering kali digunakan untuk menyindir sikap seseorang tetapi tidak secara langsung melainkan dengan gaya bahasa yang memiliki maksud tertentu. Harapannya seseorang tidak mudah tersinggung dan tidak mudah marah dengan kata-kata yang kita utarakan kepadanya, meskipun pada akhirnya muncul rasa bersalah, kecewa ataupun rasa putus asa. 

Peribahasa Bahasa Jawa Lucu

Peribahasa Jawa di artikel ini adalah bagian dari 200 peribahasa Jawa yang berisikan nasehat, sindiran, kesabaran yang pernah admin tulis di artikel sebelumnya. Berikut ini contohnya : 

 Peribahasa Bahasa Jawa Lucu dan Artinya

Alon-alon waton kelakon [ Pelan-pelan asalkan tercapai ] artinya Orang yang menjalankan suatu pekerjaan dengan prinsip teliti dan berhati-hati, yang penting semuanya berjalan dengan baik dan tercapai dengan memuaskan, daripada terburu-buru atau ceroboh tetapi gagal dan mendapat hasil yang mengecewakan.

Amburu uceng, kelangan deleg [ Memburu uceng / ikan kecil tetapi kehilangan ikan gabus / ikan yang lebih besar ] artinya Karena fokus mengejar sesuatu yang tidak bernilai akhirnya kehilangan sesuatu yang lebih berguna atau bernilai.

Ana dina ana sega [ Ada hari, ada nasi ] artinya sebaiknya tidak perlu mengkawatirkan kebutuhan hidup kita setiap hari. Asal kita mau bekerja, pasti akan mendapat penghasilan atau rejeki.

Anggondheli buntuting macan [ Memegangi dengan erat, ekor macan ] artinya, orang yang mempercayai perkataan penjahat namun pada akhirnya menjadi sasaran kejahatannya juga.

Apik kemripik nancang kirik [ Terlihat baik, ternyata ia memelihara anjing ( bagi orang Islam anjing adalah binatang kotor0 ] artinya, orang yang penampilannya suci, tetapi hatinya busuk juga.

Caweta tekan wadone [ Bercawatlah hingga binimu sekalian ] artinya, Keroyoklah saya dengan binimu sekali-pun, saya tidak takut - Kata-kata menantang. 

Cincing-cincing klebus [ Meskipun sudah disingsingkan ke atas, masih saja basah ] artinya, meskipun sudah mengatakan tidak mau atau tidak bersedia, tetap saja dipaksa melakukan sesuatu yang mengeluarkan biaya.

Cuplak andheng-andheng [ Sejenis kutil di telapak tangan atau kaki jika tidak dibuang sakit, dibuang juga sakit ] artinya, perkara yang serba merepotkan

Cur-curan banyu kendhi [ Seperti air yang memancar dari kendi ] artinya, Orang yang berani bersumpah untuk membuktikan kejujurannya 

Cobolo mangan teki [ Orang bodoh yang memakan rumput teki ] artinya, Begitu bodohnya sampai tidak pantas makan nasi. Pantasnya memakan rumput teki.

Cocak anguntal elo [ Cicak menelan pohon elo ] artinya, Orang yang mempunyai cita-cita yang mustahil untuk dicapai

Debeciki mbalang tai [ Diberlakukan dengan baik malah melempar tinja ] artinya, orang yang diperlakukan dengan baik, bukan membalasnya dengan kebaikan malah membalasnya dengan kejahatan 

Digebyah uyah padha asine [ Dicampur aduk agar rata, garam yang sama-sama asinnya ] artinya, Jika salah seorang jahat, maka semua orang dalam kelompok tersebut dianggap jahat.

Dicuthata kaya cacing [ Dicungkil lalu dibuang seperti halnya cacing ] artinya, Dipecat lalu diusir dengan semena-mena seperti orang nista. Diusir dari keluarga ( kelompok )-nya lalu disuruh pergi.   

Udan kethek [ Hujan kera ]  artinya, Turun hujan tetapi ada panas matahari

Ula marani gitik / gebuk [ Ular mendatangi pukul ]  artinya, Orang yang dengan sengaja mendatangi bahaya / orang yang mendatangi musuhnya.

Ulat madhep ati karep [ Air muka dan hati yang sedang senang ] artinya, Orang yang mencita-citakan sesuatu, bersikap penuh rasa percaya diri dan berhasil.

Witing tresna jalaran saka kulina [ Tumbuhnya cinta karena terbiasa ] 

Madu balung kepesing [ Bertengkar memperebutkan tulang belulang, meskipun sampai menahan buang air besar ] artinya, Orang yang bertengkar memperebutkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya.

Maling monthok [ Membalikkan harapan yang besar ] artinya, Orang yang mengingkari janjinya kepada orang lain, yang sudah menggantungkan harapan dan kepercayaan besar terhadap dirinya.

Mancak wadhah tulupan [ Mencari belalang, setelah dapat disimpan di lobang supitan ] artinya, Orang yang bekerja dengan susah payah, namun tidak ada hasilnya.

Mambu ati [ Berbau hati ] artinya, Laki laki yang sedang jatuh cinta terhadap perempuan atau sebaliknya. Orang yang mengagumi atau terpesona terhadap penampilan seseorang.

Mangsa dadi slilit [ Makanan yang terselip diantara gigi-gigi ]  artinya, kekuatan atau kesaktiannya sama sekali tidak berarti / terlalu sepele

Mecel manuk miber [ Membuat pecel dari burung yang masih terbang ] artinya, Orang yang terburu-buru menyanggupi.

Mendhak-mendhak kaya liwet [ Merendahan seperti nasi liwet ] artinya, Karena lama tidak mendapatkan kenaikan jabatan, lama-lama merasa rendah diri. Orang yang awalnya menjabat dan kedudukannya tinggi, didesak, sehingga lama-lama menjadi rendah diri.

Nandur wiji keli [ Menanam aaabiji yang hanyut ] artinya, Merawat keturunan bangsawan yang hidupnya menderita

Nebak wong mangan [ Menerkam orang yang sedang makan ] artinya, Menggagalkan orang yang akan mendapatkan kebahagiaan atau keberuntungan.

Nemu kuwuk [ Bertemu kucing hutan ] artinya, Orang yang bertemu atau berpapasan dengan musuhnya.

Ngenteni kumambang watu item [ Menanti terapungnya batu hitam ] artinya, Orang yang hanya mengharapkan keberuntungan tanpa mau berusaha meraihnya

Ngendelake gada githik [ Mengandalkan gada dan cambuknya ] artinya, Orang yang menyelesaikan persoalan hidup dengan mengandalkan kekuatan dan kekuasaannya.

Nggoleki lingsa sumlempit [ Mencari telor kutu yang terselip ] artinya, Hanya karena iri kemudian mencari-cari kesalahan.

Nggutuk lor kena kidul [ Melempar ke utara, yang kena diselatan ] artinya, Menyindir seseorang tetapi tidak diarahkan langsung, melainkan diarahkan ke orang lain.

Ngiket-ngiketi dhengkul [ Melilitkan ikat kepala pada lutut  ] artinya, Seorang pemimpin yang hanya mementingkan / memikirkan kepentingan keluarganya sendiri serta kurang memikirkan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya.

Nglugut atine [ Hati yang ditumbuhi miang ] artinya, Orang yang selalu iri melihat keberhasilan orang lain 

Nrajang grumbul ono celenge [ Menerjang semak belukar, ada babi hutannya ] artinya, Perempuan yang menikah dan jatuh cinta pada lelaki yang melarat, yang sudah beristri dan mempunyai banyak anak.

Nulung menthung [ Menolong tetapi memukul ] artinya, Kelihatannya menolong, tetapi sebenarnya malah memberatkan atau menipu seorang yang sedang kesusahan. 

Nututi layangan pedhot [ Mengejar layangan putus ] artinya, Orang yang hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk mencari sesuatu yang tidak berharga, yang telah hilang. 

Ora bisa ndulit mangsi [ Tidak bisa mencolek tinta ] artinya, Tidak bisa menulis

Ora kena dicekel buntute [ Tidak bisa dipegang ekornya ] artinya, Orang yang sangat sibuk sehingga sulit bertemu sebentar saja dengannya.

Ora ngerti kenthang kimpule [ Tidak mengerti mana ubi atau mana kenthang ] artinya, Tidak mengerti duduk perkaranya atau tidak mengerti akar permasalahannya.

Ora mambu enthong irus [ Tidak bau penciduk nasi ataupun penciduk sayur ] artinya, tidak ada hubungannya keluarga sama sekali

Ora ngilo githoke [ Tidak mau bercermin pada tengkuknya ] artinya, Orang yang tidak berkaca diri, suka mencela orang lain, padahal dirinya jauh lebih buruk.      

Posting Komentar untuk "Kumpulan Peribahasa Bahasa Jawa Lucu dan Artinya"