40+ Alat - Alat Laboratorium Beserta Fungsi dan Bahannya
Sebelum melakukan praktikum mata pelajaran IPA baik itu kimia, biologi ataupun fisika maka sebaiknya kita harus mengenal peralatan laboratorium terlebih dahulu beserta dengan fungsinya. Setiap alat mempunyai fungsinya masing-masing dan kita harus mengetahuinya serta mengerti karakteristik bahan dari alat tersebut.
Saat ini terdapat peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan kaca, logam, karet, kayu, ataupun plastik. Agar kegiatan praktikum kalian dapat terlaksana dengan baik, alangkah lebih baik apabila kita mengetahui dan mempelajari peralatan laboratorium apa yang kita perlukan serta cara menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa jenis peralatan laboratorium pada umumnya dan yang akan seringkali kita jumpai.
Daftar isi
- 1 Pengertian Peralatan Laboratorium
- 3 Daftar Peralatan Laboratorium
- 4 Alat Laboratorium Berbahan Gelas
- 4.1 Gelas Kimia
- 4.2 Cawan Petri
- 4.3 Kaca Arloji
- 4.4 Gelas Ukur / Silinder Ukur
- 4.5 Corong
- 4.6 Termometer
- 4.7 Desikator
- 4.8 Buret
- 4.9 Tabung Reaksi
- 4.10 Corong Pisah
- 4.11 Pipet Gondok
- 4.12 Pipet Ukur
- 4.13 Pipet Tetes
- 4.14 Labu Erlenmeyer
- 4.15 Labu Ukur
- 4.16 Pengaduk
- 5 Alat Laboratorium Berbahan Logam
- 5.1 Kaki Tiga
- 5.2 Pembakar Bunsen
- 5.3 Pinset
- 5.4 Statif
- 5.5 Spatula
- 6 Alat Laboratorium Berbahan Porselen
- 6.1 Lumpang dan Alu
- 6.2 Pelat Tetes
- 6.3 Corong Buchner
- 6.4 Cawan Krus
- 7 Alat Laboratorium Berbahan Kertas
- 7.1 Kertas Saring
- 7.2 Kertas Lakmus
- 7.3 Indikator Universal
- 8 Alat Laboratorium Berbahan Karet
- 8.1 Pompa Filter
- 8.2 Sarung Tangan
- 8.3 Hot Hands
- 9 Alat Laboratorium Berbahan Kayu
- 10 Peralatan di Laboratorium
- 10.1 PH Meter
- 10.2 Atmometer
- 10.3 Autoclave
- 10.4 Centrifuge
- 10.5 Pirometer
Pengertian Peralatan Laboratorium
Apa yang dimaksud dengan alat laboratorium?. Alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium dan umumnya dapat digunakan secara berulang-ulang, misalnya pembakar spirtus, pipet, tabung reaksi, penyangga segitiga, gelas ukur dan lain sebagainya.
Alat yang berada di laboratorium memiliki perlakuan yang berbeda karena bahan pembuatnya dan fungsinya pun berbeda. Apabila tidak digunakan dengan benar maka kemungkinan besar alat tersebut dapat mengalami kerusakan, bahkan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Karena itu penting bagi kita untuk mengenal dan memahami alat laboratorium agar praktik kita bersama berjalan dengan lancar.
Daftar Peralatan Laboratorium
- Labu
- Cawan petri
- Kaca arloji
- Gelas Ukur
- Termometer
- Tabung reaksi
- Corong
- Pembakar spiritus
- Desikator dan eksikator
- Buret
- Rak tabung reaksi
- Pelindung muka
- Botol reagen dan botol semprot
- Corong
- Pipet gondok
- Pipet ukur
- Desikator
- Pengaduk
- Corong pisah
- Kuvet
- Tabung pendingin / liebig
- Botol timbang
- Neraca
- Statif
- Pembakar bunsen
- Penjepit kayu
- Pompa filter
- Pelat tetes
- Lumpang dan alu
- Cawan Krus
Alat Laboratorium Berbahan Gelas
Gelas Kimia
Gelas kimia biasa juga disebut sebagai gelas beaker. Berupa gelas tinggi memiliki diameter yang besar dengan skala yang terdapat di sepanjang dinding atau penampangnya. Gelas kimia biasa terbuat dari bahan kaca yang pada umumnya dipilih dari jenis kaca borosilikat. Bukan tanpa alasan bahan borosilikat ini lebih banyak digunakan. Selain memiliki sifat tahan panas bahan ini juga disinyalir lebih stabil terhadap reaksi kimia. Gelas ini banyak dijual di pasaran dan memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Beberapa ukuran dari gelas kimia yang biasa kita dijumpai adalah : 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml, 400 ml, 500 ml, 600 ml, 1 liter dan 2 liter. Gelas ini memiliki beberapa kegunaan diantaranya adalah untuk memanaskan zat cair, untuk mengencerkan dan melarutkan zat padat saat melakukan kegiatan praktikum.
Cawan Petri
Cawan petri merupakan suatu wadah yang memiliki bentuk bundar dan biasanya terbuat dari kaca dan digunakan untuk membiakkan sel. Selain terbuat dari kaca, cawan ini juga bisa terbuat dari Soda kapur. Ada pula cawan petri yang terbuat dari plastik. Beberapa ukuran dari cawan petri diantaranya berdiameter 6 cm, 7,5 cm atau 10 cm dengan tinggi 1,5 cm. Cawan ini selalu memiliki tutup dengan fungsi cawan petri yang berukuran kecil digunakan sebagai wadah dan cawan yang besar merupakan tutupnya. Fungsi lain dari cawan petri selain digunakan untuk pembiakan sel hewan ini juga dapat digunakan sebagai wadah percobaan korosi, wadah penyimpanan bahan kimia serta wadah menimbang bahan kimia.
Kaca Arloji
Alat ini biasa digunakan sebagai wadah untuk zat yang akan ditimbang. Kaca arloji biasanya terbuat dari gelas jenis borosilikat dan memiliki diameter yang bervariasi. Penggunaan kaca arloji harus dengan berhati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya kaca arloji dan mencederai tangan kita. Cara penggunaan kaca arloji ini sangatlah mudah, hanya dengan meletakkan zat yang akan ditimbang ke dalamnya. Selain sebagai wadah untuk menimbang zat kegunaan lain dari kaca arloji diantaranya :
- Wadah zat padat dalam jumlah kecil
- Penutup gelas kimia
- Untuk menempatkan kertas indikator pada saat praktikum penentuan pH larutan
- Wadah untuk menguapkan pelarut yang mudah menguap dalam jumlah kecil
Gelas Ukur / Silinder Ukur
Gelas ukur biasa juga disebut dengan silinder ukur. Alat ini memiliki bentuk seperti pipa yang mempunyai kedudukan sehingga dapat diposisikan tegak. Pada bagian atasnya terdapat bibir tuang yang berfungsi untuk memudahkan dalam menuang larutan ataupun cairan. Gelas ukur memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya : untuk mengukur volume zat cair yang tidak memerlukan ketelitian tinggi, untuk mengukur volume zat padat yang volumenya kecil dengan memasukkan zat padat tersebut ke dalam gelas ukur yang berisi air. Gelas ukur yang biasa kita jumpai biasa terbuat dari gelas jenis soda kapur, tetapi ada juga yang terbuat dari plastik. Berapa volume gelas ukur yang dapat kita temui mulai dari 5 ml, 10 ml 0,25 ml 50 ml 100 ml 200 ml 500 ml dan 1 liter. Pada dinding permukaan gelas ukur dilengkapi dengan skala. Alas gelas ukur biasanya terbuat dari kaca adapula yang terbuat dari plastik.
Corong merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan larutan. Selain itu corong juga memiliki fungsi diantaranya adalah untuk memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain serta dapat digunakan untuk membantu proses penyaringan khususnya sebagai tempat untuk menaruh kertas saring. Corong memiliki beberapa ukuran mulai dari 100 ml sampai dengan 500 ml.
Termometer
Termometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur suhu. Pertama kali diciptakan oleh Galileo galilei pada tahun 1564- 1642. Kala itu termometer yang diciptakan adalah sebuah termometer udara. Namun termometer yang banyak digunakan saat ini adalah termometer air raksa. Dikatakan termometer raksa karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Raksa sendiri berfungsi sebagai penunjuk suhu dan memiliki sifat mengembang bila termometer menyentuh benda yang lebih hangat. Termometer ini pada umumnya menggunakan skala suhu celcius dan fahrenheit. Adapun beberapa keunggulan dari termometer raksa adalah :
- Peka terhadap perubahan suhu
- Dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah berkisah minus 38 derajat Celcius sampai suhu tinggi yakni 360 derajat celcius. Dikarenakan karena raksa sendiri memiliki titik beku -38 derajat celcius dan memiliki titik didih 360 derajat Celcius
- Termometer air raksa tidak membasahi dinding kaca. Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti.
- Air raksa memiliki sifat yang mengkilap hingga sangat mudah untuk dilihat.
- Raksa memiliki sifat mengembang atau memuai secara teratur sehingga dapat bekerja secara cepat
Desikator
Desikator merupakan peralatan laboratorium yang bersusun berupa panci dan dibagian bawahnya diisi bahan pengering. Biasanya alat ini terbuat dari gelas jenis semi borosilikat, plastik, atau gelas jenis amber. Sedangkan bahan pengering yang biasa digunakan adalah silica gel. Desikator ini dilengkapi dengan penutup yang sulit untuk dilepas karena didalamnya dilapisi dengan vaseline. Saat ini terdapat dua macam desikator, desikator biasa dan desikator vakum.
Pada bagian tutup desikator vakum dilengkapi dengan katup yang bisa dibuka dan ditutup yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelicin, seperti silicone grease agar dapat tertutup dengan rapat. Pada alat ini terdapat lempeng porselen yang berlubang-lubang fungsi sebagai tempat menyimpan cawan porselen. Bagian bawah lempeng porselen sendiri terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari silika gel, asam sulfat pekat, fosfor pentaoksida, kalsium oksida dan lain sebagainya. Fungsi dari desikator sendiri adalah sebagai alat pengaman bahan agar tetap kering, sebagai tempat menyimpan sampel yang harus bebas air, dan juga dapat digunakan untuk mengeringkan padatan.
Buret
Merupakan alat laboratorium yang memiliki bentuk silinder dan skala serta sumbat kran pada bagian ujung bawahnya. Alat ini pada umumnya terbuat dari bahan gelas jenis borosilikat. Selain itu ada juga buret yang terbuat dari gelas jenis soda dan amber. Fungsi dari alat ini adalah untuk keperluan titrasi dengan cara meneteskan sejumlah reagen cair ke dalam eksperimen yang memerlukan presisi. Pada umumnya bulan dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- Buret makro adalah buret yang kapasitasnya 50 ml dan skala terkecil Dapat dibaca sampai 0,10 ml
- Buret semimikro adalah buret yang mempunyai volume 25 ML dengan skala terkecil dapat dibaca sampai 0,050 ml
- Buret mikro adalah buret yang mempunyai volume 10 ml skala terkecilnya adalah 0,020 ml
Tabung Reaksi
Biasanya terbuat dari bahan gelas sejenis borosilikat. Namun terdapat juga yang terbuat dari gelas soda serta tidak tahan terhadap pemanasan, dan tabung berbahan dari fiolax yang memiliki sifat tidak peka terhadap perubahan suhu panas dan pemanasan setempat.
Memiliki berbagai macam ukuran dan memiliki fungsi untuk mereaksikan zat atau larutan dan juga digunakan untuk tempat memanaskan zat atau larutan tetapi dalam jumlah yang sedikit. Biasanya penggunaan tabung reaksi ini dibantu dengan penjepit kayu untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan juga untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan.
Corong Pisah
Alat ini digunakan untuk mengekstraksi zat cair untuk kemudian memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tidak tercampur. Pada umumnya corong pisah terbuat dari gelas jenis borosilikat tidak berwarna, dan amber. Corong pisah memiliki bentuk kerucut bulat dan silinder seperti buah pir. Corong ini dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas asah.
Alat ini memiliki tangkai yang bervariasi ada yang bertangkai pendek sedang dan ada juga yang bertangkai panjang. Bagian ujungnya dilengkapi dengan penyambung, dan ada pula yang dilengkapi dengan pengatur tetesan. Bisa memiliki fungsi untuk memisahkan cairan atau pasta dari 2 campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya.
Pipet Gondok
Disebut juga sebagai pipet volumetri, terbuat dari bahan kaca borosilikat. Fungsi dari pipet gondok adalah untuk mengambil zat cair dengan ketelitian yang tinggi.
Pipet Ukur
Pipet ukur sering disebut juga sebagai graduated pipet. Pipet ukur ini terbuat dari bahan kaca borosilikat. Beberapa macam volume diantaranya 5 ml, 10 ml dan 25 ml. Fungsi dari pipet ukur ini sendiri adalah digunakan untuk mengambil zat cair atau untuk mengukur volume zat cair.
Pipet Tetes
Pipet tetes atau disebut juga sebagai dropping pipet. Biasanya pipet tetes digunakan untuk mengambil atau menambahkan zat cair, hanya saja volume saja yang ditambahkan tidak dapat dihitung.
Labu Erlenmeyer
Merupakan gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dan dilengkapi dengan skala di sepanjang dinding bagian luarnya. Fungsi dari labu Erlenmeyer adalah sebagai alat untuk titrasi. Selain itu labu ini memiliki beberapa kegunaan lainnya seperti alat untuk mengukur volume bahan kimia cair dengan ketelitian rendah, tempat menampung bahan kimia untuk sementara tempat untuk menghomogenkan larutan atau media serta alat untuk menampung titran pada saat titrasi.
Labu Ukur
Merupakan alat untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Cara menggunakan labu ukur untuk proses pengenceran Yakni dengan cara memasukkan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan titik Kemudian ditambahkan cairan yang digunakan sebagai pelarut sampai labu terisi setengah dan dikocok.
Pengaduk
Merupakan alat laboratorium kimia yang terbuat dari gelas berbentuk batang dan memiliki diameter antara 8 sampai 12 mm dan panjangnya berkisar 10 sampai 15 cm. Sesuai dengan namanya alat ini memiliki fungsi untuk mengaduk larutan di dalam gelas kimia sehingga larutan tersebut dapat homogen.
Alat Laboratorium Terbuat Dari Logam
Kaki Tiga
Pembakar Bunsen
Pembakar bunsen digunakan untuk keperluan pembakaran. Bunsen merupakan pembakar yang berbahan bakar gas. selang bunsen harus dihubungkan dengan gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan oleh bunsen ini bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Pinset
Pinset merupakan alat laboratorium yang terbuat dari baja anti karat. Umumnya panjang pinset berkisar 115 mm sampai dengan 125 mm. Alat ini berfungsi untuk mengambil anak timbangan dan juga untuk mengambil logam natrium dalam jumlah kecil.
Statif
Merupakan alat laboratorium yang terbuat dari besi atau aluminium. Kegunaan statif adalah sebagai penyangga benda yang akan dirangkai seperti Buret dan corong. Buret ataupun corong dapat ditegakkan dan tidak bergerak menggunakan alat ini titik bagian belakang dari Buret ini dihubungkan dengan statif menggunakan sebuah klem.
Spatula
Benda ini terbuat dari nikel dengan bagian batang terbuat dari tanduk ataupun plastik. Panjang spatula berkisar 100 mm. Alat ini digunakan untuk mengambil zat padat dari dalam botol dan juga dapat digunakan untuk menusuk padatan keras di dalam botol
Alat Laboratorium Berbahan Porselen
Lumpang dan Alu
Lumpang dan alu merupakan alat laboratorium yang terbuat dari bahan porselen dan biasanya berwarna putih. Alat ini memiliki diameter yang bervariasi diantaranya 65 mm sampai 92 mm sedangkan diameter dalamnya berkisar 24 mm sampai 38 mm. Kegunaan dari alat ini adalah untuk menghaluskan padatan.
Pelat Tetes
Pelat tetes terbuat dari bahan porselen. Kegunaan dari pelat tersendiri adalah sebagai wadah untuk menyimpan cairan yang diteteskan saat menguji PH suatu larutan. Pelat tetes juga dapat digunakan sebagai tempat mereaksikan zat zat tetapi dalam jumlah yang kecil saja. Jumlah dari lubang pada tetes biasanya terdiri dari 12 buah.
Corong Buchner
Alat ini terbuat dari porselen dan ada juga yang terbuat dari gelas jenis borosilikat serta plastik. Penggunaan corong buchner dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa hisap atau pompa vakum. Prinsip kerja dari corong buchner adalah menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut. Bahan penyaring yang biasanya berupa kertas saring diletakkan diatas corong buchner dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Corong buchner dapat menyaring dengan cepat sehingga cocok jika digunakan untuk pelarut yang mudah menguap.
Cawan Krus
Peralatan laboratorium ini digunakan untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan dengan temperatur yang sangat tinggi. Cawan krus tersedia dalam berbagai ukuran titik biasanya alat ini terbuat dari porselen. namun, zaman dulu juga dapat dibuat dari platina atas campuran dari platina dan tembaga.
Alat Laboratorium Berbahan Kertas
Kertas Saring
Kertas saring adalah kertas khusus yang dibuat dengan lubang-lubang halus atau berpori. Ukuran dari lubang pori pada kertas saring dibuat bervariasi agar dapat mudah digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk ukuran pori-pori kertas saring berbeda, tetapi pada umumnya ukuran standar pori-pori yang sering digunakan adalah 0,45 mikrometer. Kertas saring digunakan di dalam proses penyaringan larutan dengan cara dilipat, kemudian diletakkan pada bagian dalam corong.
Kertas Lakmus
Indikator Universal
Adalah sebuah indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap PH 1 sampai dengan 14. Digunakan sebagai alat bantu untuk menunjukkan nilai PH. Dapat berupa larutan dan juga dapat berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk PH 1 sampai 14. Umumnya indikator ini terdapat beberapa garis warna seperti garis kuning, hijau jingga dan kecokelatan. Garis warna tersebut akan mengalami perubahan apabila kertas indikator dicelupkan ke dalam suatu larutan.
Alat Laboratorium Terbuat dari Karet
Pompa Filter
Bahan karet yang digunakan untuk membuat sebuah pompa filter adalah bahan yang resisten terhadap bahan kimia. Kegunaan dari pompa filter itu sendiri adalah sebagai penghisap cairan yang dipasang pada pipet untuk larutan pekat, larutan beracun atau larutan yang berbahaya. Memiliki 3 saluran yang masing-masing memiliki sebuah katup. Setiap katup memiliki fungsi yang berbeda misalkan katup yang bersimbol A berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. Katup yang bersimbol S atau suction merupakan katup yang berfungsi untuk menyedot cairan ke bagian atas sedangkan katup yang bersimbol E berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
Sarung Tangan
Sarung tangan terbuat dari bahan yang bervariasi seperti vinyl ataupun latex. Sarung tangan merupakan salah satu alat pelindung diri atau APD yang harus digunakan ketika kita melakukan percobaan menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Hot Hands
Apabila kita ingin memindahkan gelas ataupun beberapa benda dalam kondisi panas maka kita memerlukan sebuah alat yang bernama hot hands. Dengan alat ini maka suhu panas dapat diminimalisir serta bagian tangan kita dapat terlindungi.
Alat Laboratorium Berbahan Kayu
Rak Tabung Reaksi
Kendati saat ini sedia rak tabung reaksi dengan bahan dasar plastik. Tabung reaksi dengan bahan dasar kayu masih sering digunakan. Memiliki beberapa macam dengan jumlah lubang yang berbeda seperti 12 lubang dengan diameter 18 mm ada juga yang memiliki 24 lubang. Alat ini sangat berguna untuk menyimpan tabung reaksi di waktu kita melakukan percobaan. Fungsi lainnya dari alat ini adalah digunakan sebagai tempat untuk mengeringkan tabung reaksi.
Penjepit Tabung Reaksi
Kegunaan dari penjepit tabung reaksi adalah sebagai alat pemegang tabung reaksi ketika memanaskan tabung reaksi tersebut. Selain itu penjepit tabung reaksi ini juga dapat digunakan untuk mengambil kertas saring atau benda lain yang masih dalam kondisi panas penjepit ini memiliki bagian yang dilengkapi pegas di bagian dalamnya berfungsi untuk memegang / mencengkeram tabung reaksi.
Peralatan di Laboratorium
PH Meter
PH meter merupakan peralatan laboratorium yang berfungsi untuk mengukur ph suatu larutan serta untuk mengukur derajat keasaman Suatu bahan atau media. Selain menggunakan kertas indikator universal, untuk mengukur pH larutan juga menggunakan alat ini. Dengan menggunakan alat ini maka ph suatu larutan akan dapat segera muncul setelah bagian ujung alat ini dicelupkan.
Atmometer
Atmometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan penguapan air dalam udara pada lingkungan tertentu dan di waktu tertentu. Atmometer terdiri dari sebuah tabung kaca yang memiliki dinding dengan skala ketelitian 0,1 ml. Ujung bawahnya terbuka dan kawat penjepit dipakai untuk menjepit kertas penghisap supaya tetap pada tempatnya. Penggunaannya tabung diisi penuh dengan air kemudian mulutnya ditutup dengan gunting kertas penghisap yang luas penampangnya tetap menutup mulut tabung dan dijepit dengan kawat penjepit. Lanjutnya atmometer dapat kita Gantungkan di tempat yang akan kita selidiki
Autoclave
Autoclave adalah alat yang dipakai untuk sterilisasi alat, media serta destruck sisi media, biakan yang sudah dipakai dan sebagainya. Alat ini memiliki prinsip kerja yakni tekanan dan suhu kurang lebih 121 derajat Celcius. Untuk waktu sterilisasi tergantung dari jenis objek yang disterilkan dan besarnya objek tersebut. Apabila sudah selesai disterilkan kita biarkan suhu dingin sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Centrifuge
Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel zat terlarut, mengendap dan lain sebagainya pada saat kita melakukan praktikum. Pada saat ini terdapat tiga jenis centrifuge yakni centrifuge compact, centrifuge ultra dan yang terakhir adalah centrifuge mikro. Pada intinya semua jenis dari centrifuge memiliki manfaat yang sama. Yang membedakan hanya pada prinsip kerjanya terutama pada kecepatannya. Di mana centrifuge compact memiliki kemampuan 700 rpm, centrifuge Ultra memiliki kemampuan pemanasan dan pengadukan sampai dengan 100.000 rpm sedangkan sentrifugal mikro memiliki kemampuan putaran sampai dengan 13000 rpm
Pirometer
Alat laboratorium yang kedua adalah pyrometer. Alat ini bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi kira-kira 500 derajat celcius sampai dengan 3000 derajat Celcius yang mampu membakar termometer jenis lainnya. Pirometer sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang memiliki radiasi yang sangat panas misalkan titik lebur suatu baja. Cara menggunakan alat ini adalah dengan mengarahkan ke lubang tungku kemudian rheostat diputar sampai filamen lampu mulai menyala dan sampai warna nyala filamen sama dengan warna Tungku yang berisi logam yang sedang dilebur.
Itulah beberapa alat-alat laboratorium beserta dengan fungsi dan bahan pembuatnya. Semoga bisa menambah wawasan bagi anda yang saat ini akan menjalani praktikum. Terimakasih.
Posting Komentar untuk "40+ Alat - Alat Laboratorium Beserta Fungsi dan Bahannya"