Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 keuntungan dan kelebihan menjadi anggota BPJS kesehatan

Menjadi anggota BPJS kesehatan memang memiliki berbagai macam kekurangan dan kelebihan. Dalam peraturan pemerintah, memang sudah menjadi kewajiban bahwa setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dalam keanggotaan jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan yang dimaksudkan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan atau jika disingkat menjadi BPJS Kesehatan. Saat ini, keanggotaan BPJS kesehatan semakin hari semakin bertambah. Masyarakat mulai sadar pentingnya akan jaminan kesehatan untuk memperoleh perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.


keuntungan dan kelebihan menjadi anggota bpjs kesehatan
Logo BPJS Kesehatan

Meskipun sudah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya manfaat menjadi anggota BPJS kesehatan, namun masih ada pula masyarakat yang enggan ikut serta dalam keanggotaan program ini. Ada berbagai alasan mengapa beberapa masyarakat enggan mengikuti BPJS kesehatan. Adapun alasannya adalah:
  1. Belum terlalu membutuhkan jaminan kesehatan
  2. Enggan membayar biaya iuran bulanan
  3. Sulitnya proses registrasi
Alasan klasik terbanyak mengapa seseorang tidak mau ikut serta keanggotaan BPJS Kesehatan tentu saja alasan pertama. Seseorang belum mengerti akan pentingnya asuransi kesehatan bilamana dia dalam keadaan sehat. Hal itu tentu akan berbeda apabila seseorang mengalami kondisi sakit sehingga memaksanya harus memperoleh layanan kesehatan dari penyedia jasa kesehatan dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pada saat itulah seseorang baru sadar akan pentingnya jaminan atau asuransi kesehatan. 

Bagi yang sudah menjadi anggota dan menggunakan fasilitasnya, tentu saja BPJS Kesehatan memberikan banyak manfaat dan memiliki banyak keuntungan serta kelebihan. Saya pribadi sebagai seorang paramedis bisa merasakan manfaat serta keuntungan dalam memberikan layanan kesehatan terhadap klien.  Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan menjadi anggota BPJS kesehatan diantaranya:

Kelebihan menjadi anggota BPJS Kesehatan 

  1. Bisa digunakan di berbagai pelayanan kesehatan. Salah satu kelebihan dari BPJS kesehatan yang paling bisa dirasakan oleh masyarakat adalah BPJS kesehatan sudah banyak bekerjasama dengan berbagai penyedia layanan kesehatan baik itu pemerintah maupun swasta. Di daerah-daerah kecil kita bisa menggunakan BPJS kesehatan untuk berobat di dokter keluarga atau PUSKESMAS. Hal ini yang membedakan dengan asuransi kesehatan lain, dimana beberapa asuransi kesehatan yang dikelola swasta hanya bekerjasama dengan rumah sakit tertentu dan rata-rata rumah sakit tersebut berada di daerah perkotaan.
  2. Memiliki premi yang cukup terjangkau.  Setiap anggota dari BPJS Kesehatan bisa memilih iuran per bulan sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka. Saat ini terdapat 3 jenis keanggotaan dengan iuran yang berbeda. Yang pertama adalah yang paling mahal yakni BPJS Kesehatan kelas satu, selanjutnya keanggotaan BPJS kelas dua dan yang terakhir adalah kelas tiga. Untuk keanggotaan kelas satu biaya iuran perbulannya berkisar kurang lebih Rp.60.000; sedangkan kelas 2 biaya iuran perbulan berkisar Rp.45.000: dan yang terakhir adalah kelas dengan biaya iuran perbulan adalah Rp.25.000:.
  3. Mendapatkan pelayanan yang sama. Banyak orang beranggapan bahwa ada perbedaan pelayanan antara pasien dengan biaya pribadi dan pasien yang menggunakan BPJS ketika kita berobat atau disaat kita menjalani rawat inap di rumah sakit. Hal tersebut tidaklah benar. Sudah menjadi aturan rumah sakit dan kode etik profesi bahwa dalam memberikan layanan kesehatan tenaga kesehatan tenaga kesehatan tidak boleh membeda-bedakan pasien. Klien yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan tetap berhak mendapatkan layanan kesehatan secara prima.
  4. Mudah dalam pembayaran iuran. Salah satu keuntungan atau kelebihan BPJS Kesehatan dibandingkan dengan asuransi lainnya adalah, kemudahan kita dalam pembayaran iuran bulanan. Di awal kemunculan BPJS sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, untuk bisa membayar iuran bulanan kita harus ke kantor BPJS atau transfer melalui rekening di bank. Namun saat ini BPJS telah bekerjasama dengan berbagai pihak swasta untuk membantu memfasilitasi masyarakat guna pembayaran iuran bulanan sehingga kita bisa melakukan pembayaran melalui minimarket atau supermarket yang telah bekerjsama dengan BPJS kesehatan.
  5. Bisa digunakan bila keadaan emergency. Ketika anggota BPJS Kesehatan mengalami masalah kesehatan yang mengancam jiwa atau dalam kata lain mengalami masalah yang emergency dan harus ditangani segera. Kita bisa menggunakan BPJS Kesehatan sebagai pembiayaan guna mendapatkan pertolongan segera di Instalasi Gawat Darurat di suatu rumah sakit. Memang di BPJS kesehatan kita mengenal metode berjenjang untuk bisa mendapatkan klaim atau bisa mendapatkan layanan kesehatan apabila masalah kesehatan kita tidak bisa di tangani di faskes tingkat  pertama. Namun dalam keadaan darurat seperti seseorang yang mengalami serangan asma, atau serangan jantung, kita bisa langsung ke IGD suatu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan guna mendapatkan pertolongan dengan tetap menggunakan pembiayaan dari keanggotaan kita di BPJS.
  6. BPJS kesehatan mendukung operasi-operasi dengan biaya cukup mahal. Hal ini menurut pengalaman pribadi saya ketika bekerja di sebuah rumah sakit. Dalam kasus ortopedi, beberapa operasi mahal dengan biaya puluhan juta bisa dicover menggunakan BPJS kesehatan. Sebagai contoh operasi AMP atau penggantian sendi panggul. Bilamana tidak menggunakan BPJS Kesehatan klien harus menanggung biaya sekitar 30 juta rupiah, namun apabila klien menggunakan BPJS kesehatan maka biaya tersebut akan dicover oleh BPJS karena pada prinsipnya, klien yang opname menggunakan BPJS Kesehatan, klien tersebut tidak boleh membayar baik itu obat maupun jasa kepada rumah sakit.
  7. Semua anggota mendapatkan hak yang sama. Yang dimaksudkan hak yang sama adalah, BPJS tidak membeda-bedakan antara anggota lama dengan yang baru karena pada prinsipnya BPJS kesehatan adalah gotong royong. Jadi anggota BPJS yang sudah 15 tahun mengikuti BPJS Kesehatan ( Dahulu anggota askes ) akan mendapat fasilitas dan pelayanan yang sama dengan anggota yang baru sebulan ikut menjadi anggota BPJS kesehatan.
  8. Memberikan jaminan tanpa memandang usia. Dalam prakteknya, BPJS kesehatan memberikan jaminan tanpa memandang usia. Hal ini yang membedakan BPJS kesehatan dengan asuransi swasta lain dimana asuransi swasta biasa menentukan batas usia maksimal untuk keanggotaannya ( rata-rata 100 tahun ).  
  9. BPJS kesehatan tidak melihat latar belakang status kesehatan anda. Untuk bisa mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS kesehatan, pihak BPJS kesehatan tidak pernah melihat latar belakang kesehatan anda. Semua warga negara Indonesia bisa menjadi dan mengikuti jaminan kesehatan ini karena sudah diatur dalam perundangan. Hal ini berbeda jika anda mengikuti asuransi kesehatan milik swasta dimana pihak asuransi akan melihat status kesehatan anda sebelumnya. Bahkan untuk mendaftarkan diri beberapa asuransi kesehatan mewajibkan anggota harus melakukan medical check up terlebih dahulu.
  10. BPJS kesehatan sering melakukan kebijakan yang menguntungkan klien. Hal ini mungkin menjadi pengalaman pribadi saya. Disaat musim liburan tiba pada saat hari raya idulfitri. Banyak pemudik yang melakukan perjalanan ke luar daerah.  Dalam hal ini BPJS kesehatan mengeluarkan kebijakan bahwa klien anggota BPJS kesehatan yang melakukan perjalanan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan tetap menggunakan fasilitas BPJS kesehatan di rumah sakit manapun ( rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS ) tanpa harus membawa rujukan dari PPK satu. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi klien anggota BPJS kesehatan.

Kekurangan BPJS Kesehatan 

Namun selain memiliki berbagai kelebihan, BPJS kesehatan juga memiliki beberapa kekurangan. adapun kekurangan BPJS kesehatan diantaranya :
  1. Harus melalui layanan kesehatan secara berjenjang. Agar pembiayaan bisa dicover oleh BPJS kesehatan, anggota BPJS harus mengikuti alur ketika memeriksakan diri bilamana mengalami masalah kesehatan. Dimulai dari PPK satu baik itu dokter keluarga atu puskesmas. Apabila masalah kesehatan tidak bisa ditangani di PPK satu maka dokter akan merujuk klien ke PPK 2 yang memiliki fasilitas dan SDM yang cukup, begitu selanjutnya sampai ke PPK tiga. Dalam hal ini tentu klien harus melewati proses yang panjang dan memakan cukup banyak waktu dan tenaga apabila masalah kesehatannya sangat kompleks serta tidak bisa ditangani di dokter keluarga atau puskesmas.
  2. Tidak bisa memilih layanan kesehatan di luar wilayah yang ditentukan. Masih terkait dengan layanan kesehatan secara berjenjang. Ketika masalah klien anggota BPJS Kesehatan tidak bisa ditangani di PPK satu, maka klien akan dirujuk di PPK dua yang ditunjuk oleh BPJS kesehatan. Dalam hal ini klien tidak bisa memilih rumah sakit lain. Apabila klien tetap menghendaki di rumah sakit lain diluar wilayah, otomatis BPJS akan gugur sehingga klien harus menggunakan pembiayaan secara mandiri atau biaya pribadi.
  3. Terapi sesuai dengan obat-obatan yang ditentukan BPJS Kesehatan. Kekurangan lain menggunakan BPJS kesehatan  adalah, dalam pemberian terapi pengobatan baik itu ketika klien rawat jalan maupun rawat inap, terapi yang diberikan adalah obat-obatan sesuai dengan ketentuan BPJS kesehatan yang notabene adalah obat-obatan generik. Apabila klien ingin menambahkan biaya berobat untuk mendapatkan obat paten, maka hal itu tidak diperbolehkan.
  4. Harus rela menunggu dan antri. Karena keanggotaan BPJS sangat banyak, otomatis untuk bisa menggunakan layanan ini kita rela mengantri terutama untuk mengurus SEP. Selain itu, tidak hanya ketika kita berobat saja, untuk mendaftarkan sebagai anggota baru, merubah data atau pindah wilayah kita harus rela mengantri dengan anggota yang lain di kantor BPJS kesehatan wilayah anda.
  5. Dalam sehari hanya bisa digunakan satu kali. Mungkin hal ini yang masih banyak belum dimengerti oleh anggota BPJS pada umumnya. Pihak BPJS hanya memperbolehkan dalam sehari satu kali klaim. Sebagai contoh, misalkan klien datang ke IGD dengan serangan asma, dia menggunakan BPJS kesehatan sebagai pembiayaannya. Di hari yang sama, klien tersebut harus kontrol ke dokter ortopedi karena ada masalah dengan tulangnya femurnya, maka dia tidak bisa menggunakan BPJS kesehatan ketika kontrol ke poliklinik ortopedi karena BPJSnya telah digunakan ketika dia mendapatkan layanan di IGD.

Itulah tadi beberapa keuntungan atau kelebihan menjadi anggota BPJS Kesehatan. Masih banyak lagi keuntungan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya pribadi menyarankan, bagi anda yang belum terdaftar menjadi anggota BPJS Kesehatan, untuk segera mendaftarkan diri. Memang, kita sendiri tidak berharap suatu saat akan mengalami sakit, namun alangkah baiknya jika kita mempunyai jaminan kesehatan yang bisa kita gunakan jika sewaktu-waktu nasib baik tidak berpihak kepada kita.

Posting Komentar untuk "10 keuntungan dan kelebihan menjadi anggota BPJS kesehatan"